Dewasa ini, produk lokal Indonesia semakin eksis di pasaran dan tak jarang mendulang sukses. Dilansir dari postingan DJPB Kemenkeu 27 Juni 2023, data menunjukkan bahwa UMKM sedang tren positif dan mengalami peningkatan setiap tahun. Ini menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan. Hanya saja UMKM membutuhkan dukungan dan inovasi untuk dapat bersaing di era modern saat ini  yang tidak hanya mengutamakan rasa tetapi juga mengutamakan estetika produk.
Sebagai upaya memanfaatkan momentum tersebut, Mahasiswa KKN dari Universitas Airlangga yang tergabung dalam kelompok BBK 4 Desa Wedani telah sukses melaksanakan program kerja mereka yang bertajuk "Standardisasi Kerupuk Rengginang". Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing kerupuk rengginang, produk khas Desa Wedani yang memiliki potensi besar namun belum dikembangkan secara optimal.
Desa Wedani dikenal dengan produksi kerupuk rengginang yang dilakukan oleh banyak penduduk lokal. Sayangnya, produksi rengginang ini masih menghadapi beberapa kendala, seperti kurangnya keseragaman dalam bentuk, rasa, dan tekstur di antara para produsen. Selain itu, pemasaran rengginang masih terbatas pada area lokal dan dilakukan secara tradisional dari mulut ke mulut. Kemasan yang digunakan pun masih sederhana, hanya berupa plastik biasa tanpa label produk, sehingga kurang menarik bagi konsumen di luar desa.
Dalam upaya untuk memaksimalkan potensi rengginang Wedani, mahasiswa KKN BBK 4 UNAIR di Desa Wedani mengadakan serangkaian kegiatan untuk meng-upgrade produk rengginang Wedani dengan melakukan standardisasi produk rengginang. Program ini melibatkan tes organoleptik yang bertujuan untuk mengevaluasi rasa, tekstur, aroma, dan penampilan rengginang. Kemudian, feedback dari panelis dapat digunakan untuk menyusun standar kualitas yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk ini di pasar yang lebih luas.
Program ini menghasilkan rengginang yang sudah terstandarisasi, dengan kualitas yang lebih baik. Selain itu, mahasiswa juga membuat usulan label produk sebagai bentuk upaya branding. Mahasiswa BBK 4 UNAIR berharap rengginang Wedani bisa dikenal lebih luas dan memiliki tempat di hati konsumen di luar desa karena kekhasannya yang tidak dapat ditemui pada rengginang buatan daerah lain.
Keberhasilan program ini ditunjukkan oleh kepuasan dan pemahaman yang lebih baik dari para pelaku UMKM terhadap pentingnya standarisasi dan kualitas produk. Dengan kemasan yang lebih menarik dan profesional, rengginang Wedani diharapkan dapat dijual di pasar yang lebih luas dan semakin dikenal oleh masyarakat luar desa. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam membantu mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui standardisasi produk UMKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H