Mohon tunggu...
Putri Grace
Putri Grace Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Seorang siswi sekolah Kristen Kanaan JKT.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tak Terduga

3 Oktober 2024   21:55 Diperbarui: 3 Oktober 2024   22:35 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Tak Terduga.' 

Hembusan angin pada pagi hari ini terasa adem dan asri. Rambutku yang bebas; tidak di ikat tertuip angin. Tiba-tiba, semua itu berhenti, aku telah sampai di sekolah. Suara hentakan kakiku terdengar jelas pada saat ku menginjak lantai Sekolah Kristen Kanaan. Dilhat-lihat, sedikit sekali yang berada di lorong; Aku pun menundukan kepala ku,
dan menengok ke jam tangan ku. Bacanya, "06.41".(24/8/25) 


Aku mendorong pintu kelas IX-B, melihat keadaan yang masih sunyi, Aku menuju kursi ku. Tetapi sebelum aku duduk, temanku membuat sebuah komen tentang rambut ku yang mungkin terlihat berantakan dan mengembang, "Ternyata angin yang 'asri' dan 'adem' memiliki dampak yang buruk bagi rambutku. Yasudahlah.." Aku berpikir di dalam hati. Aku duduk dan menempatkan tas ku di lantai.


Pelan-pelan menghela nafasku sambil merapihkan rambut yang keadaannya berantakan. Sebenarnya, pada hari ini aku mersasa malas, bahkan tidak niat. Sudah ada matematika pada jam pelajaran pertama, dan tentunya dilanjutkan dengan kegiatan belajar mengajar (KBM). "Mengapa tidak kegiatan Pekan Talenta (PETA) saja?"
Aku bertanya kepada diri sendiri dengan rasa tidak puas. 


Menit demi menit, jam demi jam; aku menemukan diri ku duduk di jok sebuah motor, di dalam perjalanan pulang ku naik Grab, Aku berpikir-pikir; ternyata kegiatan pada hari ini tidak seburuk dari apa yang Aku pikirkan. Pada hari ini, aku di kelilingi teman-teman ku, aku tertawa dan bersenyum bersama mereka. Kegiatan Pekan Talenta berjalan dengan lancar, dan kita dapat menonton sejumlah lomba yang sedang di adakan, walaupun pada akhirnya belajar lagi.


Refleksi: Terkadang, kita sebagai manusia melihat segala sesuatu pada sisi yang terburuknya. Kita tidak tahu apa yang sebenarnya akan terjadi, maka dari itu kita jalankan saja dengan senang hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun