Matahari Jakarta yang cerah kala itu tak menyurutkan antusias kami untuk datang ke Museum Wayang Kota Tua. Tepat pada 24 September 2023 kami menonton pagelaran wayang yang bertajuk "Gathutkaca Wisuda." Alunan gamelan dan suara sinden yang merdu menyambut kedatangan kami, menciptakan suasana museum yang penuh nostalgia dengan latar panggung khas Jawanya yang membuat kami melihatnya terpesona akan kentalnya budaya nusantara.
Pada saat sedang menonton pagelaran, kami melihat salah satu wayang yang dimainkan oleh dalang. Wayang itu adalah Gatot kaca sang tokoh utama dalam pementasan wayang. Secara visual, wayang Gatot Kaca mengenakan pakaian wisuda, yaitu toga berwarna hitam. Gatot Kaca juga digambarkan sebagai sosok yang tampan dan gagah.
Makna simbolis yang terkandung dalam wayang Gatot Kaca Wisuda yaitu Toga yang dikenakan Gatot Kaca melambangkan kelulusan dan kesuksesan serta melambangkan kebijaksanaan. Wajah dan tubuh Gatot Kaca juga melambangkan ketampanan dan kegagahan. Pakaian yang dikenakan Gatot Kaca juga melambangkan kesopanan dan kehormatan.
Dengan demikian, wayang Gatot Kaca Wisuda dapat dimaknai sebagai simbolisasi pendidikan dan cita-cita. Wayang ini mengajarkan kepada masyarakat bahwa pendidikan merupakan hal yang penting untuk meraih kesuksesan, dan cita-cita merupakan hal yang dapat diraih dengan kerja keras dan ketekunan.
Wayang Gatot Kaca Wisuda juga memiliki nilai edukatif, yaitu mengajarkan masyarakat untuk selalu bersemangat dalam meraih cita-cita. Gatot Kaca, sebagai sosok yang mewakili generasi muda, digambarkan sebagai sosok yang berhasil meraih kesuksesan dan cita-citanya. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus belajar dan berkarya, sehingga mereka dapat meraih kesuksesan dan cita-citanya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H