Molor dan motor bedanya hanya pada hurup L dan T. Ditambahkan imbuhan "di" diantara kedua kata tersebut, efek yang ditimbulkannya bisa "Ruar biasa..." He,he, tak memperdulikan yang MOLOR di MOTOR statusnya sebagai penumpang ataupun pengemudi (apalagi kalau statusnya “Jomblo”, halah!), keduanya sama berbahaya, ditinjau dari sisi medis ataupun segi artistik (dari segi klenik juga, Fengshui-nya konon ga’ Bagus, bisa seret rejeki. Apalagi kalau pelakunya dengan weton Selasa Legi, Ga tau juga kalo Selasa Pahing.Halah, makin ngawur...!) Tak seperti susu ber-Melamin dari China yang menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi berkepanjangan, efek negatif yang ditimbulkan MOLOR di MOTOR bisa dirasakan dalam hitungan detik.. pesan saya:
-Walaupun tak percaya, Jangan sekalipun anda mencoba MOLOR di MOTOR
-Jangan pernah menuliskanMOLOR di MOTOR pada kolomhobi di biodata anda
-MOLOR di MOTOR hanya boleh dilakukan dibawah pengawasan orang tua dan “MOTOR dalam keadaan terparkir”
Yang paling penting:
Pesan saya tersebut hanya bermanfaat bagi anda yang Percaya dan mengikutinya. Seperti pada label obat, efek samping (seperti: Anda malah keidean untuk mencoba MOLOR di MOTOR) yang ditimbulkan setelah anda membaca tulisan ini “Mohon maaf” diluar tanggung jawab saya.
Selamat MOLOR.........tapi tidak di MOTOR
Gilly,
Penggagas Safety Riding dengan tidak MOLOR di MOTOR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H