Mohon tunggu...
NEWS FOR YOU
NEWS FOR YOU Mohon Tunggu... Konsultan - BERITA UNTUK ANDA

Pecinta Keadilan dan Kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Politik

PILKADA: 3 Ciri Pemimpin Tidak Baik, Hati-hati Jangan Tergiur

9 Februari 2020   08:45 Diperbarui: 9 Februari 2020   09:35 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waspadalah !!, Pilkada Nias.- Menjelang pemilihan kepala daerah di tahun 2020 ini, khususnya di kepulauan Nias, maka lahirlah para pendukung setiap calon dengan latar belakang pemikiran masing-masing dengan harapan yang berbeda-beda pula. Saking senangnya oknum para pendukung, terkadang hanya memikirkan yang sesaat "tidak semua" dan kepentingan-2 lain, tidak lagi menilai kepribadian calon pemimpin dari berbagai hal. Maka dengan itu, berikut kriteria yang harus kita ketahui pada calon pemimpin secara sederhana untuk kepulauan Nias secara menyeluruh agar para pendukung dan masyarakat dapat memahaminya.

Bebas Narkoba

Dipastikan calon pemimpin telah lulus tes uji yang benar-benar tes uji, bukan bayaran, bahwa yang bersangkutan LULUS TES tidak menggunakan NARKOBA. Hati-hati sogok TES UJI, "tidak semua". Sebab, jika kita mau jujur-jujuran, maka bisa saja di antara oknum calon, ada yang pernah menggunakan NARKOBA pada tahun-tahun sebelumnya., kemungkinan.

Pemakai NARKOBA di kepulauan Nias lumayan sudah banyak, bisa saja lolos karena hubungan atau kedekatan yang   bersangkutan dengan oknum tertentu sangat rapat sehingga kadang segala   sesuatu dapat dilakukan dengan permainan uang. Jika yang bersangkutan lolos karena ada permainan, maka kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar oknum itu tidak lolos menjadi kepala daerah dan yang bermain itu segera diberi pelajaran oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, sebab dampak negatifnya sangat besar bagi anak cucu kita.

Suka Maki "Falele dan Kasar"

Salah satu ciri sederhana pemimpin yang tidak baik adalah, dari kata-katanya sering keluar MAKIAN dan pokoknya KASAR. Sangat jelas, bahwa jika anda menemukan calon pemimpin seperti ini, maka 100 % tidak layak menjadi calon pemimpin, kecuali ia segera bertobat.

Tetapi jika ia baru bertobat setelah membaca tulisan ini, maka ia adalah pembohong besar, maka dengan itu mohon kepada masyarakat agar jeli dan mencari tahu perilaku yang bersangkutan pada tetangga, lingkungan dan lain-lain. Ada juga calon kepala daerah yang suka mengedepankan uang, sehingga ia berpikir, bahwa ia dapat membeli harga diri siapapun dengan uang, maka hati-hati dengan calon pemimpin ini, ia pasti tidak layak menjadi seorang pemimpin. Waspadalah !!??!!!

Suka Bersumpah

Seorang calon pemimpin yang suka bersumpah adalah ciri pemimpin yang tidak baik dan itu adalah trik rayuan pemaksaan kehendak agar orang lain memilih dia. Harusnya jangan bersumpah untuk meyakinkan orang, sebab banyak yang akhirnya memakan sumpahnya. Jadi, nonsen dengan sumpah serapah, jadi, ciri seperti ini tidaklah baik.

Jika anda melihat seperti ini, maka ia belum layak menjadi seorang pemimpin, sebab Firman Tuhan tidak suka pada orang yang suka bersumpah demi langit, bumi dan namaNya. Yesus berkata, katakan ya jika ya dan katakan tidak jika tidak, cukup. Marilah kita berubah dan menjadi pribadi yang berkata ya dan apa adanya, lebih dai itu dari SETAN.

Jika demikian, siapakah yang kita harus pilih? Pastikan anda jangan rela menjual harga dirimu karena uang 100 sd 500 ribu rupiah. Pikirkanlah jangka panjang, pikirkanlah sesuatu yang lebih dari itu, sebab saatnya kita berubah, jika tidak lalu kapakn lagi ? Hati-hati dengan calon kepala daerah TITIPAN. Pilihalah yang dajukan oleh masyarakat dan baik budi pekertinya.

Ada banyak TOKOH NASIONAL ONO NIHA yang patut didukung dan pikirkanlah itu, ia punya hati yang baik, dekat pada Tuhan dan ingin sekali memajukan kepulauan Nias. Dia telah teruji oleh waktu dll. Janganlah tertarik pada secangkir kacang merah yang dapat menghancurkan masa depan anak-anak kita. Jean

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun