Renungan: Pdt. Surja Kusuma
Nats   : Markus 14:12-16
Yesus berada di tengah-tengah dua momentum luar biasa: seorang perempuan berdosa yang mempersembahkan minyak narwastu yang mahal, dan Yudas Iskariot, murid-Nya, yang mempersoalkan persembahan itu sebagai suatu pemborosan. Perempuan berdosa ini memberikan persembahan terbaiknya, sementara Yudas lebih memilih dunia daripada kehendak Tuhan.
Situasi yang terjadi dalam perikop ini juga masih relevan dengan zaman sekarang. Ada orang yang baru bertobat, masuk ke dalam iman Kristen, dan berani mempertaruhkan segala-galanya demi Tuhan. Namun, ada juga murid-murid Tuhan yang lebih memilih dunia daripada kehendak Tuhan. Ini mengingatkan kita untuk merenungkan siapa yang kita sembah: Yesus atau setan?
 Pertanyaan KehidupanÂ
Maka pada pagi hari ini, kita diajak merenungkan dengan serius situasi ini. Siapa yang Saudara sembah dan muliakan? Apakah Yesus, atau setan? Kehendak Tuhan, atau kehendak manusia? Ini adalah pertanyaan penting yang harus kita jawab dengan jujur, karena Saudara harus bisa melihat kuasa Tuhan yang luar biasa dalam hidup ini.
Dalam ayat 16, kita membaca bahwa Yesus menyuruh dua orang murid-Nya untuk pergi ke kota dan mencari seseorang yang membawa kendi berisi air. Mereka menemukan semua sesuai dengan apa yang dikatakan Yesus. Ayat ini tampak sederhana, tetapi di dalamnya terkandung makna yang sangat mendalam dan mukjizat yang besar.
Ketika murid-murid bergumul mengenai di mana mereka harus mempersiapkan Paskah, Yesus memberikan petunjuk yang sangat spesifik. Ini menunjukkan bagaimana Tuhan mengatur langkah hidup kita dengan sangat teliti. Tuhan sudah mengatur pertemuan antara si pembawa kendi dan murid-murid-Nya dengan sempurna.
Tuhan Mengatur LangkahÂ
Tuhan mengatur alam semesta ini dengan tatanan yang luar biasa. Tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Tuhan mengatur langkah murid-murid dan si pembawa kendi dengan tepat waktu sehingga mereka dapat bertemu di kota. Ini adalah cerminan dari bagaimana Tuhan juga mengatur setiap langkah hidup kita.
Dalam hidup kita, apapun pergumulan yang kita hadapi, jika kita mengikuti kehendak Tuhan, Dia akan mengatur semua langkah kita dengan sempurna. Tidak perlu takut atau khawatir, karena Tuhan akan membawa kita pada waktu yang tepat untuk mengalami berkat-Nya.
Perempuan berdosa yang mempersembahkan minyak narwastu memilih untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Sebaliknya, Yudas Iskariot memilih uang daripada pelayanan kepada Tuhan Yesus. Ini adalah pilihan yang harus kita renungkan: apakah kita memilih dunia atau Tuhan?
Persiapan untuk PaskahÂ
Persiapan Paskah adalah simbol dari persiapan hidup kita untuk mengikuti kehendak Tuhan. Yesus mengetahui segala hal dan mempersiapkan jalan bagi kita.Â
Dalam situasi apapun, bahkan jika kita tidak dapat beribadah di gereja, Tuhan hadir di tengah-tengah kita ketika kita berkumpul dalam nama-Nya.
Berkat kemenangan adalah milik kita ketika kita mengikuti Yesus. Di dalam Dia ada pertolongan, pengampunan, dan keselamatan kekal.Â
Mari kita menerima Yesus sebagai Juruselamat, membuka hati kita untuk mendengar suara-Nya, dan menerima anugerah-Nya yang melimpah. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H