khirnya timnas brazil terhenti dan angkat koper dari copa america centenario 2016 setelah dilaga terakhir grup B menelan kekalahan 0-1 dari peru.
Kekalahan yang "Gondok" karena satu-satunya gol yang menyingkirkan brazil tercipta dengan bantuan tangan yang notabene tidak dibolehkan namun tetap disyahkan oleh wasit.
Yang tadi pagi pada nonton siaran langsung di Kompas TV, mungkin juga pada ikutan tegang wabil khusus para pendukung brazil.
Nampak jelas dalam rekaman ulang memang sang pemain peru dengan sengaja menggunakan tangannya untuk menjangkau bola.
Pupus sudah harapan brazil untuk juara diajang spesial copa america edisi 100 tahun.
Tersingkir karena suatu sebab yang tidak semestinya ( dalam hal ini proses gol peru yang kontroversi ) memang sangat menyakitkan bagi brazil.
Kalau di indonesia, nasib yang dialami timnas brazil tadi pagi bisa dikatakan juga sama yang dialami oleh ibu saeni pemilik warung yang beberapa waktu lalu kena razia satpol pp. Sama - sama menerima kenyataan yang terasa pahit.
Cuma bedanya kalau brazil berawal dari gol yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku. Sementara Kepahitan ibu Saeni berawal dari peraturan yang syah namun segi eksekusinya yang terasa menyakitkan.
Nasi sudah menjadi bubur, dan buburpun masih bisa dimakan. Dan semua sudah terjadi. Namun siapa tahu dibalik kepahitan akan lahir sebaliknya. Seperti ibu saeni sekarang yang justru mendapat rejeki yang tak terduga dan berlimpah.
Siapa tahu juga timnas brazil memang disuruh pulang lebih cepat dengan cara pahit untuk kemudian akan diberi hadiah manis berupa juara olympiade ( perlu diketahui juga bahwa bulan agustus nanti brazil bertindak sebagai tuan rumah olympiade ).
Dengan tersingkirnya brazil, maka prediksi saya yang menempatkan brazil akan juara pun ikut sirna. Apapun itu akan saya terima dengan baik. Dan bila berbicara kandidat juara copa america tahun ini, kedepannya masih sangat terbuka lebar akan ada kejutan.
Apalagi sejauh ini sudah ada 2 kejadian yang sangat mengejutkan :
- pertama adalah kejadian salah putar lagu kebangsaan
- dan kedua tadi pagi disyahkannya gol dengan tangan
Akan ada kejutan apa lagi ?
oh iya, laga brazil vs peru tadi pagi juga bisa dijadikan muhasabah. Dimana setelah wasit meniup peluit tanda selesai pertandingan pihak peru tentu yang paling bersorak bergembira. Namun semua kegembiraan itu didapat dari proses yang masih syubhat bahkan cenderung tidak estetika.
Namun pada poin ini Anda tetap bebas untuk berdaulat dengan jalan pikiran masing-masing dalam menyikapinya.
Sekedar berbagi saja :
- jangan sampai merasa Bangga & Bahagia dari hal yang curang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H