Mohon tunggu...
Gouw Aij Lien
Gouw Aij Lien Mohon Tunggu... Psikolog - psikolog klinis

gouw aij lien

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Narkoba, Masalah dan Upaya Penanggulangannya

31 Agustus 2020   10:07 Diperbarui: 31 Agustus 2020   10:15 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Faktor Narkotika : Semua jenis narkotika bekerja pada bagian otak yang menjadi pusat penghayatan kenikmatan, termasuk stimulasi seksual. Oleh karena itu penggunaan narkotika ingin diulangi lagi untuk mendapatkan kenikmatan yang diinginkan sesuai dengan khasiat farmakologiknya.

2. Faktor Individu :Rasa ingin tahu yang kuat dan ingin mencoba, tidak bersikap tegas terhadap tawaran/pengaruh dari teman, penilaian diri yang negatif seperti merasa kurang mampu dalam pekerjaan, pergaulan. Rasa kurang percaya diri dalam menghadapi tugas, keyakinan (yang keliru) bahwa penggunaan narkoba merupakan lambang keperkasaan dan kemodernan. Kurang menghayati ajaran agama

3. Faktor Lingkungan : Mudah diperolehnya narkoba, berteman dengan pengguna narkoba, ancaman dari teman pengguna atau pengedar, anggota keluarga menggunakan narkoba, hubungan yang kurang harmonis dengan keluarga, lingkungan keluarga yang terlalu permisif "serba membolehkan" atau bahkan sebaliknya terlalu ketat dalam disiplin

UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH PENYALAHGUNAAN DAN ADIKSI NARKOBA

Masalah narkoba dengan berbagai dampak negatifnya memerlukan upaya yang keras dari pemerintahan dan masyarakat. Badan Narkotika Nasional dan berbagai organisasi masyarakat sudah banyak melakukan upaya untuk mengatasi masalah narkoba. Upaya penanggulangannya dilakukan melalui berbagai cara. Upaya prevensi untuk pencegahan dilakukan melalui sosialisasi dan penyuluhan tentang bahaya narkoba di sekolah sekolah dan komunitas.  

Pemulihan dari penyalahguna dan adiksi narkoba memerlukan pendekatan biopsikososial yang memperhatikan aspek-aspek biologis, psikologis dan sosial dari penyalahguna dan adiksi narkoba. Shaffer, H.J. (2012). 

Program treatment / pengobatan penyalahguna dan adiksi yang paling berhasil  menggabungkan strategi-strategi untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah (coping), mengurangi craving (keinginan yang sangat kuat untuk menggunakan narkoba), mengatasi triggers (pencetus, pemicu), dan mencegah relapse (kambuh). Beberapa program melibatkan pengobatan medis, tapi pharmacotherapy bukan bagian penting pemulihan dari masalah adiksi.  

Upaya penanggulangan masalah penyalahgunaan dan adiksi narkoba di berbagai negara, termasuk Indonesia menggunakan berbagai metode treatment. Therapeutic Community merupakan metode treatment yang sangat efektif dan banyak digunakan di berbagai tempat rehabilitasi (Miller, 2013). 

Di Indonesia Therapeutic Community merupakan metode yang paling umum digunakan di panti panti rehabilitasi untuk pemulihan para pecandu narkoba, khususnya panti rehabilitasi dibawah naungan BNN. (https://rean.bnn.go.id/sejarah-therapeutic-community-metode-yang-dipakai-dalam-rehabilitasi-pecandu-narkoba/)

Penyalahgunaan dan pecandu narkoba telah menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan fisik, psikis dan sosial penyalahguna narkoba, kesejahteraan keluarga, kehidupan masyarakat dan Negara. Berbagai upaya telah dilakukan Negara dan masyarakat, khususnya komunitas masyarakat yang peduli pada masalah narkoba. Upaya ini perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, organisasi dan komunitas yang peduli dengan nasib anak bangsa dan seluruh warga masyarakat.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun