Penyalahgunaan dan Adiksi Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkotika sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian (misalnya morfin untuk mengurangi rasa sakit pada penderita kanker stadiul lanjut). Namun karena berbagai alasan -- mulai dari ingin coba-coba, ikut trend / gaya, ingin melupakan persoalan, dll -- maka narkotika kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan menyebabkan ketergantungan atau kecanduan.
Penyalahgunaan dan adiksi narkoba (substance abuse and addiction disorders) merupakan gangguan mental yang digolongkan sebagai substance use disorder dalam DSM-5. Ciri-ciri utama dari gangguan penggunaan zat adalah klaster simptom simptom kognitif, perilaku dan fisiologis yang mengindikasikan bahwa individu tetap menggunakan zat meskipun ada masalah masalah yang berhubungan dengan zat
Banyak ahli mengemukakan definisi tentang adiksi. Mack (2002, dalam Kring, Johnson, Davidson, Neale 2010) mengemukakan adiksi adalah kelekatan kepada, atau kebergantungan pada zat kimia, benda, orang atau ide yang sangat intens sehingga semua realita lain benar-benar diabaikan atau di-nomor-dua-kan dan konsekuensi-konsekuensinya, bahkan yang mematikan, tidak diperdulikan/dihiraukan. Secara singkat, adiksi merupakan fakta atau kondisi kecanduan pada zat kimia, benda atau aktivitas tertentu.
Tingkat Penyalahgunaan Narkotika:Â
Kebanyakan zat dalam narkotika sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian (misalnya morfin untuk mengurangi rasa sakit pada penderita kanker stadiul lanjut). Namun karena berbagai alasan -- mulai dari ingin coba-coba, ikut trend/gaya, untuk bersenang-senang, ingin melupakan persoalan, dll -- maka narkotika kemudian disalahgunakan dan penyalahgunaannya dilakukan pada saat atau keadaan tertentu. Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan menyebabkan ketergantungan atau adiksi (kecanduan)
Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Narkoba menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kondisi fisik, mental dan sosial penggunanya
Dampak Fisik: Gangguan pada system saraf,  jantung, paru-paru, pembuluh darah dan kulit Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur. Dampak terhadap kesehatan reproduksi serta gangguan fungsi seksual. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, resikonya adala tertular penyakit seperti hepatitis B, C dan HIV yang sampai sekarang belum ada obatnya. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal, menyebabkan kematian  ketika terjadi Over Dosis
Dampak Sosial : Ketenangan kehidupan dalam keluarga terusik, mengakibatkan perceraian dan terlantarnya anak, pasangan hidup dan/atau anaknya ikut-ikutan menjadi penyalahguna narkoba, pekerjaan (dan pendidikan) menjadi terganggu, masa depan suram. Karena prestasi kerjanya yang buruk, dapat pula diberhentikan dari pekerjaannya. Menyebabkan pengangguran dengan segala akibatnya. Akibat financial, sebab biaya pengobatan dan rehabilitasi penyalahguna narkoba mahal. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan. Pelanggaran hukum ancaman hukuman pidana
Penyebab Penggunaan Narkoba