Mohon tunggu...
Goudy Karina
Goudy Karina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Alat Peraga Kampanye: Sisa Demokrasi yang Mengotori Negeri, Jadi Sesuatu yang Berarti

15 Juli 2024   11:00 Diperbarui: 15 Juli 2024   11:05 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: Facebook Parongpong Raw Lab
Sumber: Facebook Parongpong Raw Lab

Rendy Aditya Wachid, seorang arsitek pendiri Parongpong Raw Lab, mengatakan motivasinya mendirikan bisnis ini untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak-anak di masa depan. Mengingat memasuki tahun pemilu, banyak spanduk dan baliho, menurutnya solusi sederhana residu APK adalah dengan dijadikan reusable trash bag. 

Banyaknya feedback positif yang masuk setelah mengunggah inisiatif pengolahan residu APK, Parongpong Raw Lab kemudian bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk membuka titik pengumpulan di Jl Hayam Wuruk No. 28 Jakarta Pusat dan Yogyakarta. Rendy juga dihubungi oleh caleg yang tertarik untuk berpartisipasi mengumpulkan spanduknya. Ia mengapresiasi reaksi tersebut namun tetap mempersilakan para caleg mengumpulkan spanduk dengan prosedur yang sama.

The Trash Bag Project, Reusable Trash Bag Residu Spanduk Kampanye 

Sumber: Facebook Parongpong Raw Lab
Sumber: Facebook Parongpong Raw Lab

Final project “The Trash Bag Project” Parongpong Raw Lab digunakan sebagai wadah pengelolaan sampah pada acara @happinessfestival.id 27-28 April 2019 di Lapangan Banteng Jakarta Pusat. Untuk menjahit residu spanduk-spanduk yang ada, Parongpong Raw Lab bekerja sama dengan @softex.leisure yang kelak akan diolah menggunakan hydrothermal reactor kreasi @golimbah. 

Daur ulang residu spanduk APK menjadi sebuah penyelesaian krusial dalam menanggulangi sampah dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Perlu upaya kolektif dari berbagai pihak, mulai dari penyelenggara pemilu, pemerintah daerah, komunitas, hingga masyarakat luas, untuk mewujudkan daur ulang spanduk kampanye yang efektif. Sinergi antar pihak dapat dilakukan melalui edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya daur ulang, penyediaan infrastruktur yang memadai, serta regulasi yang jelas dan tegas. Dengan komitmen bersama, kita dapat mengubah residu spanduk APK menjadi sesuatu yang bermanfaat, bukan hanya sampah yang mengotori dan mencemari lingkungan. 

Upaya daur ulang residu spanduk APK ini tidak hanya menyelesaikan permasalahan sampah, tetapi juga menjadi cerminan komitmen bersama dalam membangun lingkungan yang lebih lestari dan bertanggung jawab. Mari bersama-sama ubah sampah menjadi peluang, demi masa depan yang lebih berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun