"Gue frugal, gue mending belanja thrift daripada beli baju baru 300 ribuan"
"Gue frugal, gue ga akan isi bensin sampe motor gue mogok"
"Gue frugal, gue rela jalan 1 kilo demi makan murah"
"Gue frugal, gue ngisi air untuk di kostan pake fasilitas kantor"
"Gue frugal, gue mandi di tempat gym biar hemat listrik dan air di kost"
Kalimat-kalimat di atas hanya beberapa dari banyak video yang dapat kita jumpai di TikTok. Terlihat miris, ya. Ternyata, banyak orang berlomba-lomba untuk hidup hemat, agar bisa hidup mewah.
Belakangan ini, istilah “frugal living” semakin marak jadi perbincangan di media sosial. Sebenarnya, apa definisi frugal living?
Menurut CSUL Finance, frugal living adalah gaya hidup individu yang melibatkan pengelolaan keuangan yang bijak dan ekonomis. Frugal living memaknai gaya hidup menghindari pengeluaran yang boros dan berfokus pada pengeluaran penting.
Trend frugal living umumnya dialami oleh mereka yang sudah bekerja. Kebiasaan frugal living ini dilakukan dengan berbagai macam alasan, mulai dari akibat sebagai frugal living, tanggal tua, ataupun gaya hidup. Keadaan ini memaksa mereka untuk menghemat sebaik-baiknya agar dapat terus melanjutkan hidup.
Juan (19), seorang pekerja retail di perusahaan bidang produksi perlengkapan olahraga asal Jakarta, membagikan kisah “frugal living”-nya. Juan mengakui, dalam beberapa kesempatan usaha berhemat yang ia lakukan beda tipis dengan kepepet.