Mohon tunggu...
Welling Praheningtyo
Welling Praheningtyo Mohon Tunggu... Supir - hallo everybody, let's talk.

When the going gets tough, only the toughs keep on going.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengalaman Mistis Bermalam di Hotel Bekas Kantor Kempeitai Solo

1 April 2021   22:02 Diperbarui: 1 April 2021   22:14 2990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu hotel besar di masa Tempo doeloe, Jln. Lodjiewoeroeng, Solo. (Foto: uschefamily.com)

"Johan, ayo kita berangkat, kita cari sarapan dulu ya"

"Mari pak, tapi saya mau tanya dulu, apakah semalam bapak ngga diganggu?"

"Tidak, diganggu bagaimana maksudnya?"

"Semalam saya diganggu orang yang kelihatannya mirip wong cino, tapi logatnya kasar, sampai saya harus membangunkan bapak dan tidur di mobil".

Johan lalu bercerita, saat dirinya seperti baru saja tertidur, tiba-tiba dia dibangunkan oleh seorang pria yang wajah dan perawakannya mirip orang Tionghoa. 

Awalnya Johan merasa seperti kakinya ditarik-tarik dengan kasar, ketika melek terbangun, dia melihat pria ini berperut buncit, bertelanjang dada, memakai celana panjang hijau dan bersepatu boot tinggi mirip hansip, tetapi berkepala plontos. Pria ini berekspresi seperti sedang marah, menatap Johan sambil berseru: "Minggiru! Minggiru!"

Ayah pun terkejut, karena mendengar cerita Johan. Seorang pegawai hotel yang ternyata adalah sang resepsionis semalam lalu bercerita, bahwa mungkin "pria" yang mengganggu Johan itu adalah sisa-sisa hantu tentara Jepang yang menguasai daerah hotel di mana kamar-kamar supir berada.

Menurut sang resepsionis, hotel ini pernah menjadi tempat pertempuran antara polisi militer Jepang dengan para pemuda. Konon, ketika itu pertahanan Jepang di muka gedung itu sangat kuat, sehingga para pemuda tidak mampu memasuki pekarangan gedung. Lalu, Slamet Riyadi dengan seorang kawannya berinisiatif menaiki atap bangunan kantor dari jalan belakang, dan kemudian menembaki para tentara Jepang yang berlalu-lalang di halaman belakang kantor.

Mendengar penjelasan dari sang resepsionis, ayah lalu teringat dengan cerita tentang hotel yang menempati gedung bekas kantor Kempeitai Surakarta. Rupanya ayah baru sadar kalau hotel yang dimaksud adalah yang baru saja ia dan supirnya tempati semalaman. Di akhir ceritanya, ayah ingat kalau hantu tentara Jepang penunggu kamar supir itu juga mempunyai nama, namun, ayah tidak ingat siapa namanya itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun