Mohon tunggu...
Oris Goti
Oris Goti Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Kampung Asal Watujaji, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Menyukai jurnalistik, fotografi, pariwisata, budaya olahraga dan musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Khotbah Mgr. Paulus Budi Kleden SVD di Gereja Mater Boni Concili Bajawa - Ngada

16 September 2024   18:00 Diperbarui: 16 September 2024   18:09 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mgr. Paulus Budi Kleden SVD saat membawakan Khotbah di Gereja Mater Boni Concili Bajawa, Kabupaten Ngada, Senin (16/9/2024). (Foto : Oris Goti). 

Ia juga menekankan bahwa janji-janji yang kita ucapkan, baik dalam pernikahan, imamat, kaul kebiaraan, maupun sumpah jabatan publik, hanya memiliki nilai jika didukung oleh kepribadian yang jujur. Dalam budaya maupun gereja, orang selalu diberi waktu untuk mengenal dan memahami satu sama lain sebelum membuat janji, agar kata-kata yang diucapkan bukan sekadar formalitas belaka.

Mgr. Paulus juga menyatakan bahwa memilih pemimpin politik harus melalui proses pengenalan kepribadian yang panjang, karena kepribadian seseoranglah yang menjamin bagaimana ia menjalankan janjinya. "Tergantung pada kata," tegasnya, "Katakan saja sepatah kata maka hambaku akan sembuh."

Pesan Paus Fransiskus dan Refleksi Tentang Kata

Mgr. Paulus mengutip Paus Fransiskus yang mengingatkan umat agar tidak lupa mengucapkan tiga kata penting dalam kehidupan sehari-hari: "tolong," "terima kasih," dan "maaf." Sering kali, kita lebih mudah mengkritik orang lain daripada memberikan apresiasi atas kebaikan yang mereka lakukan.

Kata-kata memiliki kekuatan yang besar, namun, kata-kata yang benar harus berasal dari kehidupan yang jujur dan tulus. Kasih persaudaraan, lanjut Mgr. Paulus, tidak hanya bisa diucapkan melalui kata-kata, melainkan harus ditunjukkan dalam tindakan nyata. Dalam surat kepada orang Ibrani yang dibacakan pada hari itu, kasih persaudaraan berarti memberikan tumpangan dan perhatian kepada mereka yang kehilangan pegangan dalam hidupnya, serta tidak melupakan mereka yang sedang menjalani hukuman.

Mgr. Paulus menutup khotbahnya dengan ajakan agar umat setia pada janji-janji pernikahan dan imamat serta tidak terjebak menjadi hamba uang atau kekuasaan. "Katakan saja sepatah kata, maka sembuhlah jiwa kami, sembuhlah komunitas kami, sembuhlah keluarga kami, sembuhlah paroki kami, dan sembuhlah keuskupan kami," ujar Mgr. Paulus Budi Kleden.

Mgr. Paulus menegaskan bahwa kita bisa percaya pada kata-kata Tuhan karena Dia hidup dalam kebenaran apa yang dikatakan-Nya. Kata-kata-Nya selalu diwujudkan dalam tindakan nyata, dan itulah yang menjadi contoh bagi kita semua dalam menjalani kehidupan. "Semoga Tuhan memberkati kita dan Bunda Maria mendoakan kita," ungkapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun