"Terima kasih, kami diterima dengan luar biasa. Kami bertekad, bersama KPU, Bawaslu, dan seluruh masyarakat Kabupaten Ngada, untuk menyukseskan Pilkada yang damai dan bebas dari perpecahan," tegasnya.
Andreas Paru dan Moses Jala berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Ngada dengan fokus pada pengembangan sektor pertanian, peternakan, nelayan, dan pariwisata, yang mereka rangkum dalam bingkai "Tante Nela Paris". Mereka juga menyoroti pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, seperti kesehatan dan pendidikan, serta menciptakan terobosan pembangunan yang sesuai dengan tantangan dan peluang yang ada.
Melihat antusiasme massa yang begitu besar, Andreas Paru menyadari bahwa Pilkada kali ini bukan sekadar kontestasi politik, tetapi juga ujian bagi seluruh masyarakat Ngada untuk memilih pemimpin yang berkualitas, berintegritas, dan berkarakter. Ia mengajak seluruh pendukungnya untuk tetap menjaga ketenangan dan menghindari segala bentuk fitnah atau hoaks yang dapat merusak proses demokrasi.
"Yang kita cari bukan hanya kemenangan, tetapi kemenangan yang bermartabat, di mana masyarakat dapat tumbuh dan memiliki karakter,"
Konvoi ini, dengan segala keunikan dan simbolismenya, bukan hanya menandai awal perjuangan politik Paket APMJ, tetapi juga mencerminkan harapan dan semangat masyarakat Ngada untuk masa depan yang lebih baik. Di tengah gemuruh sorak-sorai dan derap kaki kuda, tersirat harapan dan kemajuan yang nyata bagi Kabupaten Ngada - -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H