Mohon tunggu...
Gosyen Karawaheno
Gosyen Karawaheno Mohon Tunggu... Jurnalis - Deus Sive Natures

Tulisanku penuh dengan opini pribadi yang disatukan akal agar terkesan cocok dengan moralitas yang ada di masyarakat. Semoga mencintainya. https://medium.com/@karawaheno

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dulu Sedekat Nadi Sekarang Sejauh Matahari

25 September 2024   10:33 Diperbarui: 25 September 2024   10:36 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi menyonsong indah dengan cahaya mentari

perlahan gelap mulai menghilang di ujung langit

badai di malam tadi pun berhenti

mulailah lagi kehidupan yang sulit

--

di siang hari aku mencarinya

di malam hari aku memimpikannya

tiada yang salah padanya

cuman aku saja yang teraniaya

--

perasaanku membeku di dalam waktu

aku merasa asing dalam diri sendiri

karnanya aku tak bisa menemuimu

dahulu sedekat nadi, 

sekarang sejauh matahari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun