[caption caption="Tol Laut"][/caption]
Tol Laut, KM Mutiara Persada III, dan Jurunarsis!
Oleh Sofyan Salim
Wacana tentang “tol laut” yang digagas oleh Bapak Presiden kita akhirnya telah terimplementasi, sekalipun masih terbatas untuk wilayah Sumatera dan Jawa. Menurut Kompas, tol laut Lampung – Surabaya diresmikan pada bulan Mei 2015. Detik menginfokan untuk rute Jakarta – Lampung baru akan diluncurkan pada awal 2016. Mengutip dari Detik, Lensaberita kemudian menginfokan 6 rute tol laut seluruh Indonesia, lengkap dengan dana yang akan dioperasikan oleh PELNI (yang benar pelindo III), yakni senilai Rp. 257 miliar lebih. Sabtu, 9 Mei 2015 jam 01:32 WIB, Antara memuat informasi peresmian yang dikatakan Kompas diatas. Antara menginfokan bahwa kapal tersebut dioperasikan oleh PT Atosim Lampung Pelayaran (APL). KM Mutiara Persada III, kapal (RoRo: Roll Off- Roll On) pertama yang melayani rute pelayaran antara Pelabuhan Panjang Lampung ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Menurut lampost (lampung post online), yang memuat berita tentang keberatan para Supir Truk yang enggan menggunakan tol laut Lampung – Surabaya, bahwa kapal Mutiara Persada III adalah buatan Jepang keluaran tahun 1991. Tempo menambahkan bahwa kapal Mutiara Persada III dibeli dengan harga Rp 100 miliar. Tarif yang ditentukan oleh PT ALP menurut Tempo, untuk perorangan pada kelas ekonomi sebesar Rp 350.000 per orang, Rp 450.000 per orang untuk kelas bisnis, Rp 3.5 juta untuk mobil jenis sedan dan Rp 10 juta untuk kendaraan jenis trailer.
KM Mutiara Persada III dan Jurunarsis
Antara dengan beritanya di bawah judul “Kapal Mutiara Persada kandas di Pulau Tempurung” menginfokan bahwa kapal tersebut “mengalami mati mesin dan terombang-ambing di Selat Sunda hingga Pulau Tempurung, Merak Banten.” Antara menambahkan bahwa menurut Kepala kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas V Bakauheni, Captain Yoshua Anthonie, kondisi cuaca di perairan Indonesia sebagian besar masuk pada katagori merah. Antara juga mengatakan bahwa kapal ini berangkat dari Tanjung Perak Surabaya menuju Tanjung Panjang Lampung, lengkap dengan hari keberangkatan (sabtu) dan waktu tiba (minggu). Jumlah penumpang yang berhasil dievakuasi adalah 81 orang. Berita ini dimuat pada Senin 13 Juli 2015, Jam 16.08 WIB.
Di bawah berita dengan judul “Kapal Mutiara Persada III Kandas di Selat Sunda,” tempo mengatakan bahwa kapal tersebut mengalami mati mesin dan kandas di perairan Selat Sunda, tepatnya disekitar Pulau Tempurung. Dugaan Tempo, mesin kapal tersebut mati karena bahan bakar kapal tercampur air. Sementara dalam berita yang sama, keterangan Pengawas Operator Pelabuhan dan KSOP, berbeda antara satu dengan yang lain. Menurut Tempo, KSOP (Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan) mengatakan bahwa bahan bakar tercampur iar. Sedangkan keterangan Pengawas Operator pelabuhan mengatakan bahwa “Memang ada masalah di mesin induk, kita masih dalami.” Menurut berita ini, kapal tersebut berangkat dari Tanjung Panjang Lampung menuju Tanjung Perak Surabaya. Berita ini dimuat pada Selasa 14 Juli, 2015, Jam 07.24 WIB.
Okezone di bawah berita dengan judul “Kapal Penumpang Kandas di Selat Sunda” menduga bahwa KM Mutiara Persada III mengalami mati mesin (blackout) dan kandas di Perairan Selat Sunda, tepatnya di sekitar Pulau Tempurung. Sumber berita yang dimuat di Okezone dihimpun dari Kabar Banten. Tentang matinya mesin kapal, Okezone mengatakan akibat mesin yang bercampur minyak dan air. Jumlah penumpang yang berhasil dievakuasi adalah 72 orang. Sementara keterangan tentang darimana dan mau kemana kapal tersebut, Okezone memuat informasi yang sama dengan Tempo. Berita ini dimuat pada Selasa 14 Juli 2015, Jam 12.12 WIB.
Liputan6 di bawah berita dengan judul “KMP Mutiara Persada Bukan Kandas Tapi Rusak Mesin” mengatakan bahwa gangguan teknis kapal tersebut akibat bercampurnya bahan bakar dengan minyak! Menurut informasi yang dihimpun liputan6, kapal tersebut bukan kandas, tapi berlabuh untuk memperbaiki mesin yang mati akibat gangguan teknis. Liputan6 begitu tegas menekankan bahwa kapal tidak kandas, tapi berlabuh. Sementara tiga media diatas (antara, tempo, okezone) mengatakan kapal kandas! Berita ini dimuat pada Senin 13 Juli 2015, Jam 16:47 WIB.
Kontradiksi informasi antara jurnalis yang satu dengan lainnya dengan masing - masing medianya tentang fakta lapangan bisa pembaca lihat pada tulisan yang ditandai dengan warna hitam. Kesimpulan dari galaunya para jurnalis bisa saudara simpulkan sendiri, kemudian tentukanlah, media mana yang terdapat jurunarsis-nya!!??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H