Banyak dari kita sudah tau, pada akhirnya disana Rasulullah mendapatkan perintah sholat 5 waktu.
Tapi yang menjadi pengingat bagi kita adalah bagaimana kualitas sholat kita sekarang? Ya, sholat, amalan yang paling utama dihisab pada yaumil akhir nanti. Amalan yang bisa mewarnai kehidupan kita bila dikerjakan dengan baik? Apakah sholat kita sudah tepat waktu, membaca bacaannya dengan benar, dan apakah sudah menemukan dan mendapatkan kekhusuan dalam sholat kita?
Sedihnya, banyak yang datang ke shaf sholat, tapi banyak juga mereka selesai lalu pergi. Dingin tanpa penghayatan, Allhuma lantas jalan, katanya.
Padahal, perlu kita sadari bahwa solat dapat "mencharge" ruhaniyah dan jasmaniyah kita.
Ya, sholat shalat adalah rehat. Saat lelah mulai terasa, saat diri dirasa jauh dari sang kuasa, Sang Nabi bersabda pada muadzinnya, "Yaa Bilal, Arihna bish shalaah.. Hai Bilal, istirahatkan kami dengan shalat!"
Shalat, kata Sayyid Quthb, adalah hubungan langsung antara manusia yang fana dan kekuatan yang abadi. Ia adalah waktu yang telah dipilih untuk pertemuan setetes air yang terputus dengan sumber yang tak pernah kering.
Ya, sekali lagi ini tentang sholat. Yang akan mewarnai hari-hari kita, yang akan pertama dihisab, rukun Islam yang pertama. Dia yang akan berdampak pada amalan lain yang kita lakukan. Sudah? Sudahkah kita mendapatkan ketenangan dalam sholat-sholat kita? Ah, rasanya terlalu naf. Sepertinya memang belum.
Jauh-jauh Rasulullah menghadap pada sang maha cinta, tetapi hasil yang didapatnya kita lalaikan begitu saja.
 Jadi, bagaimana kondisi sholat kita?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H