Mohon tunggu...
Indartatik Susilo
Indartatik Susilo Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru biasa saja mengajar di SMPN 1 Kalimanggis, senang belajar banyak hal baru terutama mengenai literasi sekolah

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Prokrastinasi, Apakah Anda Termasuk Salah Satunya?

22 November 2022   06:06 Diperbarui: 22 November 2022   07:05 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sebentar lagi tiba waktu pelaksanaan Penilaian Akhir Semester, bu Anita yang menjabat Ketua panitia PAS tampak kebingungan pagi itu. Banyak tugas yang berhubungan dengan administrasi kegiatan menumpuk dan belum tertangani. Alih-alih segera mengerjakan tugas kepantiaan, dia justeru sibuk mengalihkan perhatian dengan membereskan meja kerja, melakukan videocall dan mengerjakan aktivitas lain yang sebenarnya tidak terlalu urgent . Bu Anita memang tampak sedikit panik, banyaknya pekerjaan yang harus segera dikerjakan membuatnya kebingungan untuk menentukan dari mana harus memulai, sehingga berusaha mencari aktivitas lain untuk mengalihkan ketegangan. Lalu apa yang sebenarnya terjadi dengan bu Anita?

Dalam kenyataan sehari-hari sebenarnya bukan hanya bu Anita saja yang mengalami kondisi tersebut, beberapa diantara kita mungkin secara tidak disadari pernah juga mengalaminya. Nah kondisi seperti ini disebut dengan istilah prokrastinasi yang artinya tindakan mengganti tugas yang lebih penting dan segera harus dikerjakan dengan tugas lain yang kurang penting.
Ketika seseorang mengalami prokrastinasi maka sebaiknya segera di atasi agar tidak berdampak lebih buruk di kemudian hari. Beberapa langkah yang dapat dilakukan diantaranya yaitu: Pertama, tentukan skala prioritas, ketika banyak sekali tugas yang harus diselesaikan maka seseorang harus tau dan menentukan tugas mana yang harus segera dikerjakan saat ini dan yang masih bisa di tunda penyelesainya di lain waktu. kedua, jauhkan distraksi. Ketika kita sudah tau mana tugas yang harus di dahulukan ada baiknya kita menciptakan suasana kerja yang kondusif misalnya dengan menjauhkan HP ,televisi, serta menghindari lingkungan yang ramai agar bisa lebih fokus dalam menyelesiakan tugas. Ketiga mengubah mindset mengerjakan tugas harus selalu sempurna sehingga harus mengulang-ulang memeriksa pekerjaan tersebut. Dengan mematok target sangat tinggi seseorang cenderung enggan menyelesaikan dan akan terbiasa mengerjakan di akhir waktu. Selanjutnya yang tak kalah pentingnya adalah niat, jika sedari awal sudah tau tugas atau sasaran kerja yang akan kita laksanakan saat itu maka niatkan dengan sungguh-sungguh untuk segera menyelesaikannya. Tanpa niat yang kuat seseorang biasanya akan mudah tergoyahkan dengan banyaknya godaan yang datang sehingga apa yang sudah di targetkan tidak terlaksana dengan baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun