Pada zaman dahulu, orang hanya bisa menonton film di bioskop. Berkat kemajuan teknologi, sekarang mulai banyak sarana lain yang bisa digunakan untuk menikmati sajian film.Â
Perkembangan tersebut perlahan ditunjukkan dengan penggunaan televisi untuk menonton film di era 1950-an. Kemudian penggunaan video rekaman pada tahun 1980-an dan internet di era 1990 ke atas. Pada tahun 1990-an tersebut, juga muncul film animasi kartun yang semakin canggih.Â
Negara Indonesia memproduksi film kartun pertama pada tahun 1980-an. Film tersebut berjudul Si Huma dan tayang di Televisi Republik Indonesia atau TVRI. Perkembangan teknologi televisi di Indonesia pada tahun 1980-an membuat banyak film professional akhirnya pindah ke televisi.Â
Pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990, dunia perfilman Indonesia mengalami berbagai tantangan. Banyak film yang lebih mengutamakan sensasi, hingga akhirnya menghilangkan minat Masyarakat terhadap film. Namun, pada tahun 1997, muncul film berjudul Kuldesak yang menjadi momentum kembalinya perfilman Indonesia.Â
Setelah itu, muncul lagi film Petualangan Sherina pada tahun 2000 yang menjadi tonggak kembalinya perfilman Indonesia. Film Petualangan Sherina berhasil mencatat 350.000 penonton dalam dua minggu penayangan.Â
Saat ini, film Indonesia terus melakukan perkembangan. Baik dari segi teknologi yang digunakan, cerita yang lebih variatif, dan kemampuan aktor saat bermain peran. Minat dan kesadaran Masyarakat akan hebatnya perfilman Indonesia juga semakin meningkat.Â
Menurut cnnindonesia.com (2023), film terlaris hingga saat ini diraih oleh film KKN Desa Penari (2022) dengan total penonton lebih dari 10 juta. Indonesia juga memiliki film heist pertama yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko.Â
Film tersebut adalah Mencuri Raden Saleh. Mulai tahun 2000-an, banyak muncul layanan OTT atau over the top, yang memudahkan kita untuk mengakses film yang ingin ditonton. Contohnya, Netflix pada tahun 1997, Amazon Prime Video tahun 2014, Disney+ di tahun 2019, dan HBO Max tahun 2020.
Perjalanan yang menarik dan mengesankan dari dunia perfilman, serta proses produksinya di Indonesia. Bagaimana menurut Anda, apakah tertarik untuk terjun ke dunia perfilman?
Daftar Pustaka
Astuti, R. A. V. (2022). Filmologi Kajian Film. UNY Press. Yogyakarta.