Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Real Madrid Mengubah "Kutukan" jadi "Berkat"

4 Juni 2017   06:03 Diperbarui: 4 Juni 2017   10:12 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sergio Ramos, Sang Kapten, FOTO: repubblica.it
Sergio Ramos, Sang Kapten, FOTO: repubblica.it
Target Ramos sama sekali berbanding terbalik dengan harapan Buffon. Buffon pada mulanya ingin memenangkan pertandingan ini setelah sekitar 4 kali masuk final dan hanya sekali menjadi juara (1996). Kehausan Buffon rupanya tidak mendapatkan kepuasan yang setimpal. “Kami datang dengan harapan akan menang dalam pertandingan ini. Dan, kami sudah berusaha dengan sekuat tenaga. Tetapi, perjuangan kami akhirnya tidak cukup untuk membendung kekuatan Real Madrid,” kata Buffon di Cardiff dalam wawancara dengan TV Mediaset, Italia.

Buffon tampaknya sudah memotivasi semua pasukannya. Sejak awal, mereka sudah mengancam gawang Real Madrid. Sejak menit ke-4 Gonzalo Higuain sudah mencoba mengobrak jala Keylor Navas. Bahkan pada menit ke-7, tembakan Miralem Pjanic kembali mencoba-cobai jala Navas. Sayang, Navas dengan sigap mengambil bola. Gawang Real Madrid pun terselamatkan.

Dari ujung gawang, Navas ingin memberi semangat pada para pemain lainnya. Hasilnya memuaskan. Ronaldo pada menit ke-20 berhasil membawa klubnya unggul sementara. Keunggulan Madrid tidak bertahan lama. Tujuh menit kemudian (27), mereka duduk sejajar lagi dengan Juventus lewat gol Mario Mandzukic. Mandzukic berhasil menyamakan kekuatan sampai pada saat akhir babak pertama.

Gol Indah Juventus oleh Mario Mandzukic, FOTO: repubblica.it
Gol Indah Juventus oleh Mario Mandzukic, FOTO: repubblica.it
Kedudukan Madrid kembali di atas pada babak ke-2 dengan sepakan pemain Brasil Casemiro pada menit ke-61. Casemiro mencetak gol ke-2 untuk Madrid ini setelah menerima bola dari Toni Kroos. Kroos tentu tidak sendiri. Ia bergerak bersama pemain lainnya seperti Luka Modric di bagian gelandang dan Marcelo yang mencoba menggedor dari pinggir kiri serta Karim Benzema yang mengganggu di bagian tengah.

Kebanggan Real Madrid makin besar saat Ronaldo pada menit ke-64 membuat gol ke-3. Ronaldo menerima dengan baik umpan Modric dari sisi Kanan. Dengan sentuhan yang manis, Ronaldo berhasil mengelabuhi sang Kapten Juventus. Ronaldo membuat gol kedua dan Real Madrid meraih 3 gol.

Harapan Madrid untuk menang makin kuat. Juventus di bagian lain menuju kesedihan yang tiada tara. Mereka juga kehilangan pemain jagoannya Juan Cuadrado pada menit ke-85. Cuadrado sebenarnya bisa diandalkan dan menjadi harapan besar Pelatih Massimiliano Allegri. Sayang, dia mengabaikan kepercayaan ini dengan melanggar beberapa pemain Madrid termasuk juru kunci mereka Ronaldo. Wasit Felix Brych pun memberi Kartu Merah untuk Cuadrado dan dia pun meninggalkan lapangan.

Kehilangan Cuadrado makin memuluskan peluang Madrid untuk menang. Peluang itu makin besar lagi dengan kedatangan pemain Wales, sang tuang rumah, Gareth Bale pad menit ke-77. Dia menggantikan Benzema yang sudah apik menemani Ronaldo di lini depan. Peran Bale dalam 3 menit pertama pun berhasil membuat riuh penonton Stadion Millenium makin besar. Tepat saat itu (80), Daniel Carvajal hampir menciptakan gol ke-4 untuk Madrid. Gol terakhir yang mengokohkan keunggulan Madrid itu pun akhirnya dicetak oleh Marco Asensio pada menit ke-90.

Ronaldo mencetak 2 gol, FOTO: repubblica.it
Ronaldo mencetak 2 gol, FOTO: repubblica.it
Tambahan 4 menit kemudian tidak membuat Juventus memenuhi harapannya. Madrid pun akhirnya keluar sebagai juara. Kebanggan ini menjadi makin besar karena Real Madrid menjadi tim yang mematahkan kutukan sejarah Liga Champions. Mereka rupanya menjadi klub yang membuat sejarah baru dengan menjuarainya dua kali berturut-turut. Juara ke-12 ini juga membuat peringkat tersendiri bagi Ronaldo yang berhasil mencetak 12 gol dalam Liga elit Eropa ini. Ronaldo pun akan menerima penghargaan Peraih Sepatu Emas yang ia terima juga berturut-turut seperti tahun lalu.

Ini tentu membanggakan seluruh tim Real Madrid. Ronaldo pun tak bisa menyembunyikan kebesaran hatinya. “Permainan yang membanggakan, kami akhirnya menang dalam pertandingan elit ini,” katanya kepada jurnalis TV Mediasett-Italia setelah pertandingan. Ia pun membanggakan klubnya. “Tidak ada yang seperti kami, menang dua kali berturut-turut,” sambungnya.

Selamat untuk Ronaldo dan kawan-kawan. Real Madrid telah membuat sejarah baru.

Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, didengar, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan.

PRM, 4/6/2017

Gordi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun