Dengan bahasa Italia, Galielo mendeskripsikan ilmu Fisika yang sulit dalam kalimat yang sederhana. Galileo ingin mengubah model tulisan para ilmuwan pada zamannya yang menggunakan istilah dan konsep yang hanya bisa dipahami oleh kelompok ilmuwan itu sendiri.
Galielo merombak cara menulis istilah asing dan sulit pada zamannya. Jika ilmuwan lain cenderung menggunakan istilah Latin dan Yunani yang sulit, Galileo sebaliknya. Dia menggunakan istilah Italia yang digunakan oleh rakyat umum sehari-hari. Istilah itu dia gunakan dan beri makna baru. Dengan cara ini, makna istilah Italia itu makin kaya dan berkembang.
Meski dianggap sebagai sebuah kemajuan, cara berpikir Galileo rupanya dikritik habis-habisan. Banyak ilmuwan Eropa pada saat itu menghukum cara berpikir gegabah a la Galileo. Satu diantara yang paling getol mengkritik adalah seorang Astronom kondang dari Jerman, Johannes Kepler (1571-1630). Kepler yang ahli dalam bidang pergerakan planet ini tidak segan-segan memberi label pada Galileo sebagai seorang Kriminal melawan Kemanusiaan (un crimine contro lโumanitร ). Ini adalah sebuah hujatan yang keras.
Kebencian pada Galileo rupanya menumbuhkan cinta yang subur untuk Eropa. Karya-karya Galileo yang ditulis dalam bahasa Italia rupanya diterjemahkan lagi dalam bahasa Latin. Dan, dari sini berkembang ke seluruh Eropa.
Dari Galileo kiranya kita belajar untuk mencintai bahasa kita sendiri. Galileo terlalu dini untuk mencintai bahasa yang belum terbentuk pada saat itu. Dibanding kita yang lahir dalam bahasa Indonesia, Galileo lahir dalam bahasa Latin dan pelan-pelan di akhir hidupnya mulai mencicipi cikal bakal bahasa Italia. Galileo mungkin beda dengan kita tetapi kita kiranya belajar semangat Galileo. Semangat untuk mengubah cara berpikir yang kaku dan tertutup.
Di Italia, Galileo dikenang karena kalimat bijaknya. Kata Galileo, Berbicara dengan kata-kata yang sulit dipahami bisa dilakukan oleh setiap orang, tetapi berbicara dengan kata-kata yang mudah dimengerti, hanya bisa dilakukan oleh sedikit orang.
Inilah kisah cinta Galileo, sang ilmuwan, filsuf, dan fisikiwan kondang itu. Jadi, sudahkah Anda bercinta dengan model cinta Galileo?
Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, didengar, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan.
PRM, 7/5/2017
Gordi