Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita รจ bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bibir-bibir Lembut pada Akhir Musim Dingin

21 Maret 2017   05:39 Diperbarui: 22 Maret 2017   04:02 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara olsenya gampang kan, FOTO: salutebellezzaonline.it

Musim dingin akan berakhir. Hari ini, 20 Maret menjadi penanda berakhirnya musim dingin di belahan bumi Eropa. Teorinya demikian. Nyatanya, kadang-kadang tidak. Tetapi, orang Eropa sudah biasa mengikuti patokan teori ini. Toh, keadaan alam di mana-mana hampir berubah dan kadang meleset dari teori alam selama ini.

Tanda-tanda akan berakhirnya musim dingin ini memang sudah tampak. Alam sendiri sudah memberikan beberapa gejala. Matahari sudah mulai muncul sejak pagi dan akan berakhir pada sore hari. Matahari seperti ini membuat orang Eropa segera bangun dari โ€˜tidur nyenyak-nyaโ€™ selama musim dingin.

Di musim dingin, matahari seolah-olah cuek dengan manusia. Dia muncul sesekali saja. Itu pun seperti malu-malu. Sehari kadang-kadang hanya 2 jam atau 1 jam saja. Kadang 3 jam. Kadang-kadang malahan tidak tampak sama sekali. Ibarat si gadis yang dinanti-nanti, matahari malah seolah-olah membuat manusia (si pria) jadi cemburu. Ingin bertemu tapi malah mataharinya tidak tampak. Mau kecewa dan marah juga, tidak ada gunanya. Toh, matahari tidak peduli.

Menjelang akhir musim dingin, matahari muncul bak pacar jarak jauh yang kembali ke kampung halaman. Rasa kangen besar sekali. Keinginan untuk bertemua sang pujaan hati pun amat kuat. Maka, matahari pun menampakkan dirinya sejak pagi sampai sore. Bahkan, siang hari teriknya mulai hangat. Suasana ini yang dinantikan oleh manusia. Maka, taman-taman kota dan jalur pejalan kaki pun penuh dengan manusia.

Di kota Parma, di beberapa taman kota, sudah mulai muncul gerombolan pejalan kaki, pelari, pesepeda, pemain basket dan voli. Mereka memang datang bukan saja sekadar menikmati teriknya matahari. Tapi, juga ingin berolahraga, menggerakkan tubuhnya setelah beristirahat lama selama musim dingin. Mereka sudah rindu berlari-lari mengelilingi jalur pelari di taman kota, mereka sudah tak sabar untuk bersepeda 4-5 kali putaran setiap sore. Kerinduan ini mereka pendam selama musim dingin berlangsung.

Indahnya musim dingin, FOTO: scuolissima.com
Indahnya musim dingin, FOTO: scuolissima.com
Memang, musim dingin menjadi saat-saat seseorang harus tinggal di rumah. Guru bahasa Italia saya sering berguyon, Gordi, makan yang banyak selama musim dingin ya. Hitung-hitung sebagai persiapan pada musim semi dan musim panas, di mana kamu akan mengeluarkan banyak energi.

Rasa-rasanya benar juga. Musim dingin memang sungguh menjadi masa-masa terkurung. Tak ada pilihan lain selain makan dan minum. Tetapi anehnya, kadang-kadang tidak merasa lapar. Tubuh dengan sendirinya akan kenyang karena tidak banyak bergerak. Saya sendiri mencari caraย agar perpuataran darah dalam tubuh tetap lancar mengalir.

Naik turun sekitar 78 anak tangga di apartemen kami. Sehari, saya bisa naik turun minimal 6 kali. Ini hanya untuk kepentingan ruang makan dan dapur saja. Kalau dihitung dengan kegiatan lainnya bisa sampai 10 kali. Jadi, kalikan saja. 10 x 78 anak tangga menjadi 780 anak tangga dalam sehari. Hitungannya menjadi berlipat ganda karena naik 780 anak tangga dan turun dengan jumlah yang sama. Ini lumayan buat kencangkan otot-otot kaki, pergelangan pinggang, tubuh, dan bagian lainnya.

Dalam hal ini, saya beruntung tinggal di lantai 5 jika dihitung dari dasar apartemen. Namun, dalam hitungan normal, sebenarnya saya tinggal di lantai 3. Dua lantai bawah tidak dihitung. Orang Italia berargumen, lantai bawah adalah dasar, lalu yang kedua adalah yang serata dengan tanah. Hitungannya mulai dari lantai yang berada di atas tanah.

Karena selalu dalam rumah, untuk keluar rumah pun mesti memakai jaket tebal. Kadang-kadang berlapis sampai 2-3 jaket plus baju kaus atau kemeja bagian dalam. Kehangatan yang tercipta dari tebalan jaket ini masih dilengkapi dengan celana yang juga dilapis dua plus kaus kaki dan sepatu khusus untuk musim dingin. Agar lebih hangat lagi, tutup pakai topi di bagian kepala plus selendang khusus di bagian leher dan kaus tangan di jari-jari tangan.

Cara olsenya gampang kan, FOTO: salutebellezzaonline.it
Cara olsenya gampang kan, FOTO: salutebellezzaonline.it
Ada satu yang sering lupa khususnya oleh mereka yang baru merasakan musim dingin di Eropa. Bagian ini penting karena jika lalai akibatnya fatal. Bibir adalah bagian yang rentan dengan musim dingin. Jika tidak hati-hati, bibir akan pecah dan menimbulkan luka yang berinfeksi dan membutuhkan waktu penyembuhan yang lama. Orang Eropa sudah mengantisipasi hal ini. Mereka menyiapkan satu lipstik khusus berwarna putih untuk dioleskan di permukaan bibir. Saya waktu datang pertama di sini agak kaget. Saya mengira lipstik ini hanya untuk cewek sehingga agak malu-malu juga saat memakainya pertama kali. Apalagi di mana-mana, para cewek biasanya mengoleskan bibirnya setiap saat. Di dalam kereta, bus, di tengah jalan, dan sebagainya.

Setelah mendengar penjelasan teman, saya baru menyadari kegunaannya. Lipstik ini memang bukan untuk cewek saja. Lipstik ini dioleskan pada bibir agar tidak pecah saat kena angin. Kedinginan memang menjadi musuh utama bibir manusia. Bibir akan pucat dan berubah warna lalu pada akhirnya akan luka jika kedinginan terlalu kuat. Dengan lipstik putih ini, bibir akan tetap terjaga dari ancaman kedinginan. Selain tetap terjaga, bibir juga akan membuat pemandangan muka jadi segar. Sebab, bibir sendiri memberi warna tersendiri baik untuk perempuan maupun lelaki. Maka, jika Anda belum mengoleskan lipstik musim dingin ini, Anda bukan saja dicap kurang peduli pada kesehatan bibir Anda, tetapi juga dicap pendatang baru.

Jangan lupa dioles ya, FOTO: pianetadonna.it
Jangan lupa dioles ya, FOTO: pianetadonna.it
Lipstik ini memang berfungsi sebagai penjaga agar bibir tetap basah dan tidak kering. Bandingkan dengan saat kita naik gunung pagi-pagi buta. Kadang-kadang bibir menjadi pucat dan kering sebelum tubuh kita mengeluarkan keringat yang menghangatkan. Ini menandakan bahwa tubuh kita memang butuh air. Maka, sambung guru saya lagi, Gordi, minumlah banyak air pada musim dingin. Tubuh kita butuh banyak air seperti juga pada musim panas nanti.

Tubuh yang membutuhkan air ini, ibarat pohon yang mengisap banyak air. Memang, pada musim dingin, tumbuhan menyerap banyak air. Air ini akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan selanjutnya. Maka, pada musim semi, tetumbuhan akan mulai mengeluarkan daun-daun indanhya. Pemandangan pun berubah seketika. Dari tidak ada daun pada musim dingin menjadi daun-daun berwarna-warni pada awal musim semi.

Hari-hari ini, kota Parma dan sekitarnya pun mulai dihiasi berbagai warna daun yang mulai mekar. Para penyair sering mengilustrasikan musim semi sebagai musim merayu. Rayuan sering memakai kata-kata yang indah. Pada musim semi ini, rayuan ini tampak secara alami. Maka, ada yang berguyon, jika Anda ingin mendekati si dia, berilah dia bunga musim semi. Dia bukan saja akan bersorak melihat keindahan warnanya tetapi juga semerbak baunya.

Rayulah dia dengan memberinya bunga pada musim semi, FOTO: pixabay.com
Rayulah dia dengan memberinya bunga pada musim semi, FOTO: pixabay.com
Semerbak ini juga sudah mulai dirasakan di mana-mana. Untuk pendatang, semerbak parfum di ruang tunggu kereta, terminal bus akan terasa. Tidak seperti orang Italia yang sudah biasa, pendatang baru biasanya merasakan perubahan dan jeli membedakan mana parfum musim dingin dan musim semi. Semerbaknya memang berubah seketika. Hidung saya termasuk yang sensitif dengan semerbak ini.

Model pakaian adalah penyebab utama berubahnya semerbak parfum ini. Menjelang akhir musim dingin ini, pemandangan model pakaian di jalan mulai berubah. Jaket mulai berkurang atau juga berganti bahannya dari yang tebal-berat ke yang tipis-ringan. Bahkan, dalam mobil pun sudah kelihatan, banyak sopir wanita dan pria yang mulai melepaskan jaketnya. Pada musim dingin memang, AC mobil berubah fungsi menjadi penghangat mobil. Maka, fungsi ganda ini berguna baik pada musim dingin maupun musim panas nanti.

Pemanas seperti dalam mobil ini ada juga di dalam rumah-rumah orang Italia. Jika dulu saat-saat akhir perang dunia kedua, orang Italia masih menggunakan tungku api sebagai penghangat ruangan, saat ini sudah berubah. Di rumah sudah ada pemanas ruangan. Selain yang seperti dalam mobil, ada juga sistem pemanas lainnya. Sistem ini hanya berupa pipa-pipa berjejer berisi air panas. Air ini dipanaskan dari pusat pemanas air sekitar sampai 1000 derajat celcius. Panas ini akan dibagi dalam setiap ruangan dalam apartemen berisi misalnya 30-50 kamar. Jadi, bisa sampai 18-20 derajat setiap ruangan. Air panas itu dicampur dengan Zat kimia yang membantu menstabilkan panasnya.

Selamat datang musim semi, FOTO: pixabay.com
Selamat datang musim semi, FOTO: pixabay.com
Hari-hari ini, pemanas itu sedang turun kadar panasnya. Dia memang bekerja sesuai suhu di luar rumah. Makin dingin suhu di luar, mesin pemanasnya makin kuat bekerja untuk menghasilak panas. Meski fungsinya untuk menghangatkan ruangan, panasnya ini bisa berbahaya bagi kesehatan. Uapnya bisa membuat tenggorokan kering dan suara pun akan serak. Itulah sebabnya, di setiap kumpulan pipa, diselipkan tabung air dingin. Air ini akan menstabilkan kadar uap sehingga tidak mengganggu tenggorokan khususnya pada jam-jam tidur. Dan, hari-hari ini, tabung air itu akan dilepaskan atau tidak diisi setiap pagi dan sore. Tabung itu akan dibiarkan tanpa air sebab pipa air panas pun pelan-pelan akan mati tanpa air panas lagi.

Rasa-rasanya indah juga melewati pergantian musim ini. Kalau dibayang-bayang, tidak ada rasa bosan. Boleh jadi inilah salah satu kelebihan tinggal di benua 4 musim ini. Negeri kita hanya 2 musim sehingga tentu punya kelebihan dan kekurangannya juga. Tetapi pergantian musim ini kiranya menjadi penanda kehidupan kita juga. Menarik melihat perubahan alam dan seketika juga manusia mulai sibuk mengisi musim semi ini dengan kegiatan bertani. Tema ini akan dibahas pada bagian selanjutnya tentang musim semi.

Inilah sekelumit masa-masa indah antara akhir musim dingin dan awal musim semi di Eropa. Selamat jalan musim panas, dan selamat datang musim semi.

Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, didengar, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan.

PRM, 21/3/2017

Gordi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun