Perjalanan ini selain melelahkan tentu melewati lorong-lorong gelap. Dalam gelap, biasanya akan kelihatan jati diri manusia. Menurut Paus Fransiskus, jati diri manusia adalah rapuh dan penuh dosa. Dosa-dosa dan kerapuhan ini disimbolkan dalam perjalanan selama 40 tahun ini. Dosaโtegas Pausโpada umumnya mengikat manusia. Maka, begitu jatuh dalam dosa, sulit sekali untuk bangkit.
Perjalanan menuju pembebasan ini butuh waktu panjang. Tidak bisa bebas dalam waktu singkat. Itulah sebabnya, Paus Fransiskus mengatakan masa puasa hendaknya dibuat setiap hari. Perjalanan menuju pembebasan mesti dibarui setiap hari. Hanya dengan ini, perjalanan panjang ini tidak akan terasa berat.
Selamat berpuasa untuk umat Katolik. Inilah ramadhan bagi mereka. Semoga menjadi masa yang betul-betul memperbarui diri sendiri. Ingat, jalannya berat, gelap, tetapi mestinya tetap ingat akan pengharapan. Sebab, di ujung sana ada terang. Seperti Yesus yang mengalami sengsara, pada akhirnya nanti akan bangkit pada Minggu Paskah. Sengsara Yesus diingatkan terus dan bahkan dihidupi lagi setiap hari Jumat selama masa Prapaskah dengan ibadat Jalan Salib. Salib bagi orang Yahudi adalah simbol kegagalan dan kejahatan, namun bagi orang Katolik, Salib adalah simbol kemenangan. Menang dari dosa. Sebab, Salib bukan akhir tetapi jalan menuju kebangkitan alias hidup kembali.
Selamat ber-ramadhan ria bagi umat Katolik.
Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, didengar, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan.
PRM, 2/3/2017
Gordi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H