Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Gaung Safer Internet Day 2017 di Kalangan Remaja Italia

9 Februari 2017   20:40 Diperbarui: 10 Februari 2017   03:24 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jadilah Pembaru FOTO: saferinternet.org.uk

Indonesia hari-hari ini dilanda berita tentang isu ‘hoax’. Kabar yang tidak jelas seperti ini merajalela di situs maya dan cerita warga. Kata ‘hoax’ pun menjadi lebih tenar ketimbang suasana pilkada DKI yang tampaknya mendominasi media Indonesia beberapa bulan belakangan.

Masih dalam jalur dunia maya, di belahan dunia lain dirayakan Safer Internet Day 2017 (SID). Tahun ini hari spesial itu jatuh pada 7 Februari kemarin. Sejak diprakarsai berdirinya pada tahun 2004 oleh Uni Eropa, SDI pun dirayakan setiap hari kedua pada minggu kedua di bulan kedua (Februari) setiap tahun.

Seperti namanya, SID bertujuan untuk menjadikan internet sebagai tempat yang aman. Tujuan ini kiranya berkaca pada dunia nyata yang aman. Seperti dunia nyata, dunia maya pun mesti aman. Keamanan dunia maya inilah yang diinginkan oleh sekitar 100 kota di negara-negara Eropa.

Dari 100 kota ini, SID kini melebar menjadi mendunia alias internasional. Entah Indonesia juga merayakan ISD ini atau mungkin sudah ada hari khusus. Maklum, pembaruan berita tentang ini belum ada sejak jauh dari Tanah Air.

Di Italia, SID betul-betul dijadikan momen khusus untuk memberi pelajaran pada masyarakat. Tahun ini titik pusatnya adalah pendidikan berinternet pada anak-anak dan remaja. Pilihan ini bukan tanpa dasar. Kasus cyberbullismo masih menjadi momok yang menakutkan di kalangan remaja dan anak-anak Italia.

Karena berkaitan dengan anak-anak dan remaja, Pemerintah Italia menggandeng pihak-pihak yang berkaitan dengan kehidupan mereka. Dari pemerintah sendiri, ada MIUR alias Ministero dell'Istruzione, dell'Università e della Ricerca. Semacam, Kementrian Pendidikan Universitas dan Penelitian di Indonesia.

Selain MURI, ujung tombak lain adalah lembaga yang berkaitan dengan pendidikan anak-anak dan remaja seperti : l'Autorità garante per l'infanzia e l'adolescenza, la Polizia Postale e delle Comunicazioni. Ada juga beberapa lembaga lain seperti Save the Children Italia, Telefono Azzurro, la Cooperativa E.D.I., Universitas La Sapienza di Roma, Universitas Kota Firenze (l'Università degli Studi di Firenze), situs Skuola.net dan lembaga  il Movimento Difesa del Cittadino.

Kenalilah identitas kita di dunia maya FOTO: saferinternet.org.uk
Kenalilah identitas kita di dunia maya FOTO: saferinternet.org.uk

Masing-masing lembaga ini memberikan kontribusinya pada SID setiap tahun. Tahun ini misalnya Telefono Azzurrodan Doxa Kids membuat penelitian tentang persiapan orang tua menghadapi anak-anak yang ‘doyan’ dunia maya. Para orang tua rupanya belum siap. Mereka bahkan tidak tahu, hal-hal mana yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak saat berselancar di dunia maya. Banyak juga yang sama sekali jarang menemani sang anak saat mereka berselancar di dunia maya.

Situasi seperti ini tentu saja bisa membawa akibat buruk pada anak. Kalau orang tuanya saja tak tahu mana yang baik dan buruk di dunia maya, bagaimana mereka bisa mengarahkan anak-anak saat berselancar di internet. Situasi ini diperparah—masih menurut penelitian TA dan DK—dengan pendapat anak-anak bahwa tidak ada kaitan antara dunia maya dan dunia nyata. Mereka masih yakin bahwa perilaku di dunia maya tidak berdampak pada perilaku di dunia nyata. Ini tentu saja keliru. Yang terjadi di dunia maya bisa berdampak pada dunia nyata.

Untunglah pendapat ini hanya diakui oleh sedikit saja (12%) dari anak-anak pada umumnya. Pada umumnya tetap menganggap bahwa masih ada kaitan antara dunia maya dan dunia nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun