Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita รจ bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seperti Inilah Perpustakaan Tanpa Buku di Italia

23 Januari 2017   04:59 Diperbarui: 23 Januari 2017   07:20 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Perpustakaan bisa pinjam boneka, FOTO: genovatoday.it

Seiring perkembangan anak, barang-barang mainan anak ini ikut diperbarui. Maka, kalau dihitung, anak-anak dari 3 tahun saat dia mulai bermain sampai usia 10-12 tahun, barang mainannya berlimpah. Saya pernah tanya pada anak-anak kami (9-12 tahun) tentang ini. Hampir semuanya mendapat barang mainan baru setiap Pesta Santa Luciaย (13 Desember) dan Pesta Natal & Tahun Baru.

Barang-barang mainan yang tidak digunakan ini adalah aset penting bagi Perpustakaan San Teodoro. Di sini, ditampung dan dipajang bak buku di lemari display perpustakaan. Saat ini, Perpustakaan ini menampung 150 jenis mainanan anak-anak dan remaja. Hebat juga, baru dua bulan beroperasi, perpustakaan ini sudah bisa mendapat seperti ini.

Melalui permaianan seperti ini, pendidikan bisa ditransfer, FOTO: ansa.it
Melalui permaianan seperti ini, pendidikan bisa ditransfer, FOTO: ansa.it
Jika perpustakaan lain menyediakan buku untuk dipinjam, Perpustakaan San Teodoro menyediakan maianan untuk dipinjam. Setiap pengunjung yang terdaftar boleh meminjam 1-3 jenis maianan untuk dibawa ke rumah. Lama waktu pinjaman dari 10-15 hari. Mainan yang ada dikelompokkan menurut jenis penggunanya. Mainan untuk anak laki-laki di pisahkan dengan mainan untuk anak-anak dan remaja perempuan. Klasifikasi ini dibuat untuk memudahkan pengunjung memilih jenis mainannya.

Perpustakaan yang dikelola langsung oleh Associazione Matermagnadan dibantu oleh Pemerintah Kota Madya (Comune) Genova bersama Penerbit San Paolo ini lahir dari keprihatinan warga Genova dengan kebiasaan anak-anak saat ini yang membuang begitu saja mainan yang tidak digunakan lagi. Sasaran lain dari didirikannnya perpustakaan mainan anak-anak ini adalah mendidik anak-anak untuk berbagi.

Banyak anak yang tidak bisa melewati masa kecilnya dengan barang mainan seperti ini. Dan, tidak semua anak juga bisa menikmati semua mainan kesukaannya. Oleh sebab itu, cara berbagi seperti ini amat cocok. Setiap orang boleh meminjam dan menyumbang. Secara langsung, mereka sebenarnya sedang bertukar mainan.

Pengunjung yang baru mungkin kaget melihat perpustakaan ini. Di dalamnya bukannya lemari buku tetapi lemari penuh dengan mainan anak-anak. Ada boneka, mobil-mobilan, celengan berbentuk binatang, jenis binatang tertentu, alat musik, bola-bola mainan, dan sebagainya. Semua yang berkait dengan jenis maianan anak-anak.

Anak-anak butuh mainan yang menyenangkan, FOTO: nonsprecare.it
Anak-anak butuh mainan yang menyenangkan, FOTO: nonsprecare.it
Perpustakaan ini kiranya menghapus konsep perpustakaan sebagai tempat yang tidak menarik. Anak-anak kiranya mendapat konsep baru yakni perpustakaan sebagai tempat mainan, tempat yang menarik untuk dikunjungi. Dan, ini untungnya juga, bahwa pendidikan itu tidak melulu didapat melalui buku. Pendidikan bisa didapat dari permainan, pertukaran barang mainan, dan sebagainya.

Mendidik, dengan demikian, tidak jauh dari kegiatan membimbing anak-anak dalam permainan. Sebab, melalui permainan, begitu banyak nilai kemanusiaan bisa diajarkan.

Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, didengar, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan.

PRM, 23/1/2017

Gordi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun