Jika orang dewasa butuh rasa bahagia, anak-anak juga demikian. Bahkan, kebahagiaan yang total justru pada diri anak-anak.
Anak-anak tidak pernah menyangkal jika ia sedang bahagia. Anak-anakโbeda dengan orang dewasaโjustru akan meluapkan kebahagiaanya di depan umum. Anak-anak Italia misalnya akan mengekspresikan kebahagiaannya jika ia memang sedang bahagia. Ia tidak peduli dengan keadaan sekitar jika ia sedang berbahagia.
Dalam tradisi masyarakat Italia, kebahagiaan itu justru bersumber pada figur seseorang. Semua orang Italia mengenal figur itu yakni Santa Lucia. Ia diperkirakan hidup pada abad III dan IV Masehi (283-13 Desember 304). Santa Luciaโdemikian orang Italia menyebutnyaโterkenal karena berhasil membuat anak-anak bahagia.
Tips kebahagiaannya justru sederhana yakni membawa hadiah. Hadiah ini membuat anak-anak senang. Misalnya makanan kesukaan anak-anak, mainan, buku bacaan, pakaian bermodel tertentu, dan sebagainya.
Tanggal 13 Desember kemarin, anak-anak di seluruh Italia mendapat hadiah dari Santa Lucia. Tradisi hadiah dari Santa Lucia ini sudah ada dan terus ada sampai saat ini. Meski figurnya tidak terlihat, Santa Lucia tetap membawa hadiah untuk anak-anak. Anak-anak pun tidak peduli dengan figurnya. Anak-anak hanya membayangkan hadiah apa yang ia bawa setiap tanggal 13 Desember.
Minggu lalu, anak-anak di kelas kami beramai-ramai berteriak kegirangan saat kami merencanakan pertemuan pada tanggal 13 kemarin. Saya tanya alasannya. Rupanya mereka sudah membayangkan hadiah dari Santa Lucia. Dan, benar saja. Tanggal 13 kemarin, mereka semua bergembira karena pagi harinya mendapat hadiah dari Santa Lucia.
Seorang teman menceritakan ketakjuban pada peringatan Santa Lucia itu. Dia kebetulan mengajar di sebuah sekolah dasar di pinggiran kota Parma. Katanya, jam pertama di kelasnya menjadi jam yang menggembirakan bagi anak-anak.
Semua anak duduk diam dan tenang kala lonceng berbunyi. Sekitar 5 menit kemudian, datang seorang guru dengan berpakaian aneh dan tak dapat dikenali. Dia membawa beberapa gulungan besar berisi mainan anak-anak. Rambutnya ditutup dengan pelepah daun basah. Ia melepaskan beberapa gulungan itu dikelas lalu menghilang. Saat itulah anak-anak beramai-ramai melihat hadiah dari Santa Lucia itu.
Saking senangnya, mereka juga mengajak teman saya ini untuk mengambil hadiah. Teman saya yang guru itu tentu paham, hadiah ini bukan untuknya. Ia memang akhirnya tidak mengambil hadiah itu.
Tradisi Santa Lucia ini rupanya muncul dari daerah Selatan Italia. Ia lahir di daerah Siracusa. Dari Selatan, tradisi ini berkembang ke Utara bahkan sampai di Swedia. Saat itu, Swedia dan Italia belum berbentuk negara. Hanya ada pembagian Selatan dan Utara.