Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Fotografer Nat Geo Ini Selamatkan 12 Ribu Binatang

23 September 2016   05:23 Diperbarui: 23 September 2016   07:27 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joel Sartore, FOTO: nikonusa.com

Makin hari, alam kita makin rusak. Usia alam kita memang makin tua. Namun, bukan ini alasan utama kerusakannya. Alam rusak justru karena ulah manusia. 

Ada kerusakan pada bagian tertentu karena faktor usia namun yang paling parah adalah kerusakan yang dibuat oleh manusia. Kebakaran, penggunaan pupuk kimia, zat-zat yang merusak lapisan ozon, pencemaran air, pembabatan hutan, dan sebagainya. Singkatnya, semua kerusakan ini membuat ekosistem tidak stabil.

Manusia saja tidak nyaman dengan alam yang terpolusi. Demikian juga hewan khususnya binatang yang hidup di hutan. Mereka terancam oleh kerakusan manusia. Mereka bukan saja diburu tetapi juga dipaksa untuk keluar dari rumah idamannya.

Manusia memang kejam. Memaksa hewan itu untuk tinggal di luar hutan. Macam-macam cara mengusirnya: membakar hutannya, merusak tanahnya, bahkan membunuh beberapa jenis binatang tertentu.

Joel membidik binatang ini, FOTO: nationalgeographic.com
Joel membidik binatang ini, FOTO: nationalgeographic.com
Manusia mungkin tidak sadar jika tindakan itu seperti perilaku tentara ISIS dan Boko Haram yang memaksa warga keluar dari rumah dan negaranya. Bukan saja mengusir tetapi juga menjadikan ‘budak’ yang tidak manusiawi. Jika manusia saja menderita dengan perilaku ini, demikian juga dengan hewan. Aksi gajah masuk kampung yang terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu hanya satu di antara sekian tanda amuknya binatang hutan itu.

Menurut beberapa ahli lingkungan hidup, jika keadaan ini tidak cepat berubah, pada tahun 2100 yang akan datang setengah dari makhluk hidup di bumi ini akan mati. Bayangkan jika kita mencapai tahun 2100 nanti. Setengah dari kita penghuni bumi ini akan hilang.

Entah manusia, hewan, binatang lainnya, dan juga tetumbuhan akan hilang. Anak cucu kita tidak akan tahu situasi sebelum mereka. Dalam hal ini, kita adalah para pembunuh sejarah kehidupan, alam, budaya, dan ekonomi.

Kita tentu tidak ingin situasi itu datang cepat. Bahkan, sebagai manusia yang tahu dan sadar akan bahaya itu, kita bisa mencari cara mengatasinya. Salah satu cara unik dan bermanfaat adalah yang dibuat oleh Joel Sartore. Sartore adalah wartawan majalah National Geographic.

salah satu model foto Joel, FOTO: joelsartore.com
salah satu model foto Joel, FOTO: joelsartore.com
Kita tentu tahu sepak terjang majalah yang mengangkat isu lingkungan hidup ini. Di Indonesia, Kelompok Kompas Gramedia mengelola majalah ini. Rupanya majalah yang lahir pada 1888 di Washington ini tersebar di berbagai negara dengan edisi yang sudah diterjemahkan. 

Saya beberapa kali membacanya dalam edisi Inggris dan Italia, juga membaca edisi Indonesia ketika di Indonesia dulu. Sayang di sini tidak punya teman yang berlangganan sehingga jarang menengoknya. Kalau pas ke kampus, di sela-sela waktu istirahat sering membuka-buka halamannya.

Joel adalah fotografer dari majalah National Geographic ini. Kontribusinya berlangsung selama 20-an tahun. Pekerjaan ini ia tinggalkan sejak tahun 2006 yang lalu saat ia harus kembali ke rumah untuk merawat istrinya yang sakit beserta anak-anaknya yang kecil. Joel yang lahir di Ponca City, Oklahoma, AS pada 16 Juni 1962 ini rupanya mencintai keluarga. Dia memiliki passion yang besar untuk alam tetapi ini rupanya lebih kecil ketimbang cinta untuk istri dan anak-anaknya.

Joel beserta istri dan anak-anak, FOTO: joelsartore.com
Joel beserta istri dan anak-anak, FOTO: joelsartore.com
Selama bekerja di National Geographic (selanjutnya Nat-Geo), Joel juga menjadi kontributor untuk beberapa majalah lain seperti Audubon Magazine, GEO, Time, Life, Newsweek, dan banyak majalah lainnya termasuk untuk ilustrasi.

Betapa luas kontribusinya ini. Lebih luas lagi saat dia menjalani kegiatan lainnya seperti menjadi pembicara, penulis, dan guru. Ini tentu saja berkaitan dengan pekerjaan utamanya sebagai fotografer untuk alam.

Minat Joel untuk alam begitu besar. Ia bahkan tetap meneruskan pekerjaannya dari rumahnya di kota Nebraska saat merawat istri dan anak-anaknya. Joel mempunya cara lain untuk mencintai alam. Baginya, cinta itu mesti berwujud. Wujudnya adalah dengan membuat aksi nyata agar ribuan bahkan jutaan binatang di alam selamat dari kerakusan manusia.

Koleksi foto Joel di National Geographic, FOTO joelsartore.com
Koleksi foto Joel di National Geographic, FOTO joelsartore.com
Untuk memenuhi keinginan besarnya ini, Joel kembali mulai mengunjungi kebun binatang di kota terdekat dan mulai memotret binatang-binatang yang ada. Kala ada waktu yang pas, dia akan berkelana sejauh mungkin khususnya di sarang-sarang binatang besar di hutan. Di sana dia tinggal lama hanya untuk memotret binatang ini. Minatnya termasuk memotret binatang langka.

Tujuan utamanya adalah menyelamatkan binatang ini dari kerakusan manusia. Mungkin dia tidak bisa menyelamatkan fisiknya tetapi minimal anak cucu kita bisa melihat gambarnya. Gambar ini akan membuat sejarah terus berkesinambungan. Anak cucu kita akan tahu bahwa ada begitu banyak jenis burung dan hewan lainnya yang pernah ada di bumi ini. Ini adalah proyek besar dari Joel.

Photo Ark, FOTO: press.nationalgeographi.com
Photo Ark, FOTO: press.nationalgeographi.com
Joel mengelola proyek ini dalam “Photo Ark”. Rencananya, Photo Ark akan menampung foto dari 12 ribu jenis binatang di alam ini. Jika Anda menengok proyek ini di situs nationalgeographic.com atau juga di situs joelsartore.com, Anda akan menemukan banyak foto binatang termasuk binatang langka. Joel memang mengumpulkan foto ini dari perjalanannya di lebih dari 40 negara.

Saat ini, di Photo Ark terdapat lebih dari 6.000 jenis binatang yang dipotret. Berarti sudah lebih dari sebagian yang ditargetkan. Joel memang menjelaskan bahwa kegiatan memotret ini mungkin akan berlangsung sampai usia tuanya. Jadi, untuk mencapai target 12 ribu jenis binatang, Joel harus memotret sepanjang hidupnya.

Pameran di Washington, FOTO: washingtonian.com
Pameran di Washington, FOTO: washingtonian.com
Joel melalui Photo Ark mengajak kita untuk mendekatkan diri dengan binatang. Sebagai sesama makhluk penghuni bumi, kita sebaiknya jangan menjadi penonton kala binatang menderita. Kita mesti wajib untuk sama-sama melindungi dan menjaga rumah bersama kita ini. Ini yang belum kita sadari.

Jadi ingat beberapa foto di Nat-Geo beberapa bulan lalu tentang manusia dan Ikan Hiu. Di Argentina, foto itu menunjukkan warga Argentina dewasa yang mempermainkan Hiu kecil di pinggir pantai. Sementara, di salah satu pantai di Jawa Tengah, Indonesia, anak-anak mendorong ikan Hiu besar yang terdampar di pantai. Dua realitas bertolak belakang tentang cara manusia menghargai ikan Hiu.

Aksi Joel mungkin tidak sebanding dengan banyaknya jumlah jenis binatang di bumi ini. Tetapi, aksi ini justru membuka mata kita untuk bersama-sama melestarikan bumi ini. Joel sengaja memajangkan fotonya di publik yang lebih besar seperti di Empire State Building, New York, AS atau juga di San Pietro, Vatican.

Pameran foto Joel di Vatikan: FOTO: joelsartore.com
Pameran foto Joel di Vatikan: FOTO: joelsartore.com
Joel mengatakan bahwa dengan cara ini, dia mengajak manusia untuk mendekatkan diri dengan sesama makhluk hidup. Dari yang kecil sampai yang besar, yang terkenal maupun yang tidak. Kita tidak boleh melihat makhluk lain sebagai makhluk asing tetapi makhluk yang sama seperti kita.

Jole tentu membutuhkan bantuan kita. Dia mengajak pengunjung situsnya atau siapa saja yang melihat pameran fotonya untuk ikut beraksi dari sekarang juga. Caranya macam-macam. Mulai dari membeli foto-fotonya yang dicetak sampai ajakan untuk mengunjungi hutan besar atau kebun binatang dan memotret binatang apa saja. Bila perlu, kirimkan foto-foto itu ke teman-teman atau pajangkan ke situs online dan ceritakan pada teman-teman tentang kegiatan ini. Katanya, lebih banyak yang tahu tentang kegiatan ini, akan lebih baik lagi.

salah satu model FOTO Joel, FOTO: joelsartore.com
salah satu model FOTO Joel, FOTO: joelsartore.com

Saya kira di Indonesia di situs National Geographic selalu ada semacam lomba FOTO. Di Italia Nat-Geo juga mengorganisir lomba seperti ini. Selalu ada foto-foto menarik yang dipilih setiap bulannya.

Mari melestarikan alam kita. Mari menyelamatkan binatang-binatang di sekitar kita. Terima kasih Joel Sartore.

Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, didengar, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan.

Salam hangat.

PRM, 23/9/2016

Gordi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun