Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Sanggar Talentalegra Jakarta Menampilkan Wajah Indonesia di Italia

18 September 2016   02:47 Diperbarui: 19 September 2016   02:13 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua Bapak Dubes Indonesia bersama sebagian hadirin yang berjumlah sekitar 100-an orang

Jawaban dari Indonesia pun menyenangkan. Hadir sekitar 20-an orang. Sebagian besarnya adalah anak-anak usia SMP dan SMA. Hadir juga guru menari dan menyanyi sekitar 2-3 orang. Kelompok ini adalah Sanggar Talentalegra dari Jakarta. Melihat wajah mereka yang segar, ganteng, dan cantik tentunya, penulis merasa bangga. Inilah Indonesiaku.

Memainkan alat musik Angklung dengan irama lagu Italia, bella ciao
Memainkan alat musik Angklung dengan irama lagu Italia, bella ciao
Kehadiran mereka menyemarakkan acara lo spettacolo indonesiano di kota Parma ini. Acara ini memang sengaja kami buat. Bukan sekadar mendatangkan orang Indonesia ke kota Parma, Italia. Tetapi juga sebaliknya membawa orang Italia menghayal jauh ke Indonesia. Kelak, suatu saat dia akan benar-benar ke Indonesia.

Kami sendiri, orang Indonesia di kota Parma, dan sekitarnya merasa bangga. Bangga karena kami bisa bertemu dan berkumpul untuk menyukseskan acara ini. Bangga karena pada saat yang sama tumbuh rasa nasionalisme. Rasa-rasanya seperti berada di Indonesia meski kami tahu dan rasakan juga, melalui makanan yang kami santap, kami sedang berada di Indonesia dan Italia.

Dubes Indonesia untuk Vatikan Bapak Antonius Agus
Dubes Indonesia untuk Vatikan Bapak Antonius Agus
Makanan yang kami santap berdwi rasa: Indonesia dan Italia. Ada nasi putih dan kuning, tahu, tempe, sate ayam, ikan kuah, tetapi juga ada pasta dan spaghetti plus krupuk yang riuk-riuk. Ini semua ada karena penikmat acara ini adalah orang Indonesia dan Italia. Mereka datang dari berbagai kota di Italia seperti Brescia, Milano, Fidenza, Modena, Reggio Emilia, Piacenza, dan sebagainya.

Bapak Dubes Indonesia untuk Italia Bapak August Paregkuan
Bapak Dubes Indonesia untuk Italia Bapak August Paregkuan
Kami juga merasa bangga sekali karena acara ini didukung penuh oleh Pemerintah Indonesia di Italia yakni Dua Duta Besar Indonesia untuk Italia dan Vatikan, Bapak August Parengkuan dan Bapak Antonius Agus Sriyono. Mereka datang dari kota Roma yang jaraknya 500-an km dari kota Parma.

Dua Bapak Dubes Indonesia bersama sebagian hadirin yang berjumlah sekitar 100-an orang
Dua Bapak Dubes Indonesia bersama sebagian hadirin yang berjumlah sekitar 100-an orang
Bapak August dalam kata sambutannya mengharapkan agar pertunjukkan lagu dan tari ini mampu mempererat pertemuan antara dua bangsa. “Kontak person to person itu penting,” katanya.

Harapan senada juga diberikan oleh Bapak Antonius yang menyampaikan sambutan singkat dalam bahasa Italia yang bagus. Bapak Antonius belum lama menjabat sebagai Dubes Indonesia untuk Vatikan tetapi sudah berani menyampaikan sambutan dalam bahasa Italia. Ini kiranya wujud nyata dari kontak person to person seperti yang diungkapkan Bapak August P sebelumnya.

Ibu Laura Ferraris dari Dinas Kebudayaan Kota Parma
Ibu Laura Ferraris dari Dinas Kebudayaan Kota Parma
Dari pihak kota Parma, Ibu Laura Ferraris menyampaikan apresiasi positifnya kepada Mbak Ina dan kru dari Asosiasi Rela Hati atas inisiatif ini. Demikianlah cara kami menampilkan wajah Indonesia di hadapan publik Italia. Tampilan ini mirip dengan kata-kata dalam iklan dari acara ini,

“Kami datang dari jauh untuk membawa keharuman tanah air kami melalui tarian dan musik”.

Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, didengar, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan. Salam hangat dari kota Parma.

PRM, 18/9/2016
Gordi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun