Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gempa Italia: Kota Spaghetti Itu Tinggal Kenangannya Saja

25 Agustus 2016   12:22 Diperbarui: 25 Agustus 2016   12:38 1535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puing bangunan di kota Amatrice, FOTO: avvenire.it

Pengamat arsitek banyak berkomentar tentang hancurnya gedung bersejarag ini. Tetapi yang lebih menyentuh hati dunia adalah warga yang jadi korban. Presiden Obama pun sudah menelepon Presiden Italia Sergio Mattarella untuk menyampaikan rasa dukanya serta memberikan bantuan. Perdana Menteri Italia Matteo Renzi juga sudah mengunjungi korban kemarin sore.

Dari Roma, Paus Fransiskus menghentikan acara Katekese Mingguannya di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Dia mengganti tema katekese. Dia mengajak warga untuk berdoa Rosario sejenak kepada para korban. Katanya, “Saya sudah menyiapkan bahan katekese tentang Kemurahan Tuhan kepada manusia, tetapi mendengar berita duka yang terjadi di beberapa kota di Italia Tengah ini, saya tidak bisa menyembunyikan rasa duka saya. Saya juga menyampaikan rasa duka saya kepada para korban.”

Reruntuhan bangunan di rumah warga, bagian belakang tersisa menara lonceng gereja, FOTO: avvenire.it
Reruntuhan bangunan di rumah warga, bagian belakang tersisa menara lonceng gereja, FOTO: avvenire.it
Paus tersentuh dengan para korban. Di antara korban memang terdapat anak-anak kecil. Korban anak yang paling kecil berusia 18 bulan. Selain itu ada juga korban lainnya berumur 4 tahun, 7 tahun, dan sebagainya.

Kota Amatrice sebagai kota Spaghetti dan kota seni sudah hancur. Wali kota Amatrice bahkan berkomentar dalam setiap wawancara dengan jurnalis TV bahwa kotanya sudah tidak ada lagi, il nostro paese non c’è più.Ini tentu saja tanda kesedihan dan mungkin rasa putus asa juga.

Para pemimpin Italia tidak ingin kalah dengan situasi ini. Rasa sedih harus diikuti dengan penghiburan. Hiburan mesti ada saat kita dilanda kesedihan. Itulah sebabnya pemimpin Italia memberikan harapan kepada warga Amtrice dan beberapa kota lainnya tentang masa depan mereka.

Perdana Menteri Renzi mengatakan, tidak akan ada orang yang ditinggal sendiri. Semua akan dibantu entah melalui relawan maupun petugas dari pemerintah lainnya. Demikian pula dengan Presiden Mattarella yang memberi jaminan terhadap konstruksi bangunan dan lapangan kerja bagi warga Amatrice.

Ini harapan yang kiranya menghibur sejenak warga korban gempa. Mereka tentu memikirkan dan meratapi keadaan mereka sekarang. Tetapi, melihat rumah mereka hancur, mereka juga pasti berpikir tentang masa depan mereka.

Sampai saat ini petugas medis, relawan, dan para petugas lainnya bahu membahu mencari korban di sekitar reruntuhan puing bangunan. Menurut keterangan mereka, masih banyak korban yang tertimbun.

Semoga pencariannya lancar dan mari kita mendukung mereka. Kita juga pernah mengalami gempa bahkan berkali-kali.

Salam hangat dari Italia.

PRM, 25/8/2016

Gordi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun