Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Begini Cara Kami Merayakan Kemerdekaan RI di Italia

17 Agustus 2016   06:47 Diperbarui: 17 Agustus 2016   19:50 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istri Bapak Dubes August bersama beberapa pekabat KBRI lainnya

Ada banyak cara merayakan Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya adalah membuat upacara bendera. Ini yang terus kita ingat. Dari kecil, sejak SD sampai SMA, kita semua membuatnya.

Ingatan ini pun makin kuat saat kita tidak merayakannya lagi dengan cara ini. Tetapi, satu hal yang hampir abadi dalam ingatan kita. Kita akan mengaitkan atau mengidentikkan perayaan kemerdekaan RI dengan upacara bendera Merah Putih.

Ingatan seperti ini memang kuat sekali. Bahkan, saat jauh dari Indonesia pun, ingatannya tetap tertempel dalam sanubari. Maunya kita mengulang lagi peristiwa itu. Meski, kenyataannya kadang tidak bisa dibuat lagi. Untuk yang dekat dengan kantor kedutaan mungkin bisa membuatnya. Yang jauh biasanya tidak.

entuasiasnya rakyat Indonesia berpartisipasi dalam perayaan ini
entuasiasnya rakyat Indonesia berpartisipasi dalam perayaan ini
Saya ingat tahun lalu kami membuatnya di kota Milan, Italia. Tidak tanggung-tanggung, perayaannya luar biasa. Saat itu, kami merayakannya di hadapan banyak orang dari berbagai negara. Saat itu memang ada perhelatan ekspo internasional di Milan. Dan, bayangkan, kami membuat perayaan kemerdekaan ini di dalam kompleks ekspo di paviliun Indonesia.

Upacaranya makin meriah karena kami membuatnya persis seperti saat berada di sekolah. Ada paskibraka, ada pemimpin upacara, ada kelompok koor, ada hadirin, dan sebagainya.

Kelompok koor dari Roma bersama Bapak Dubes August P
Kelompok koor dari Roma bersama Bapak Dubes August P
Bapak Duta Besar RI untuk negara Italia August Parengkuan saat itu didapuk menjadi inspektur upacara. Sedangkan anggota koornya diisi oleh teman-teman Indonesia yang berdomisili di kota Roma. Ini juga tambah ramai karena mereka datang bersama bapak dubes dari Roma.

Mereka yang di Roma dan Napoli (bagian Selatan) sudah membuatnya pagi hari. Kami di Italia bagian Utara membuatnya pada sore hari di kota Milan ini. Antusias kami, warga Indonesia di Italia, sangat kuat. Tak dipungkiri jika hati dan jantungku kami 100% untuk Indonesia. Inilah sebabnya saat kami menyanyikan lagu Indonesia Raya, seolah-olah Garuda itu di dada kami.

Merdeka...Bapak DUbes bersahutan dengan warga RI
Merdeka...Bapak DUbes bersahutan dengan warga RI
Perayaan meriah tahun lalu ini berbeda sekali dengan dua tahun berturut-turut sebelumnya. Kami di Parma hanya bisa ikut dalam acara kecil sebelumnya. Singkatnya, kami menganggap perayaan kemerdekaan itu selain sebagai perayaan syukur juga sebagai perayaan kebahagiaan.

Kami bahagia memperigati kemerdekaan RI di luar negeri. Kami juga ingin membahagiakan orang-orang yang ada di sekitar kami. Maka, kami membuat nasi goreng besar-besaran untuk dinikmati bersama. Nasi itu khas Indonesia dan banyak sahabat kami, orang Italia, yang merasakan enaknya. Enak juga masakan kalian, komentar beberapa orang. Kami memang ingin membahagiakan mereka.

Istri Bapak Dubes August bersama beberapa pekabat KBRI lainnya
Istri Bapak Dubes August bersama beberapa pekabat KBRI lainnya
Kebahagiaan ini tetap menjadi ciri khas setiap perayaan kemerdekaan RI. Tahun ini, kebahagiaan ini juga tetap kami lestarikan. Beda dengan tahun sebelumnya, tahun ini kami tidak membuat apa-apa selain mengingat perayaan kemerdekaan ini.

Beberapa waktu lalu, saya bertanya kepada beberapa sahabat Indonesia di kota Parma dan Modena yang dekat dengan kami perihal perayaan ini. Banyak yang menjawab sibuk sehingga kami tidak bisa membuat upacara bersama. Saat itu semua menjawab tidak bisa sambil mengingat peristiwa tahun sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun