Di kota Novara aksi solidaritas ini tidak saja berlangsung dalam gereja saat misa. Setelah misa, ada aksi solidaritas lainnya juga yakni bincang-bincang antara umat yang hadir.
Dalam perbincangan itu, ada wawancara yang menarik bersama seorang wakil dari salah satu organisasi Islam terbesar di Italia yakni Coreis(Comunitร Religiosa Islamica) yang berpusat di kota Milano. Abd al-Ghafur Masotti wakil dari Coreis mengatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh kedua pelaku di Prancis bukanlah tindakan seorang Muslim.
Dia mengatakan, pembunuh Pastor Jacques di Prancis tidak menyerukan seruan Allah adalah belas kasihย (Dio รจ misericordioso) sebelum melakukan aksinya. Mungkin dia hanya berseru, Allahu Akbar, Allah yang besar.
Menurut Abd, seruan Allahu Akbar ini bukanlah seruan yang berdasar pada Al-Quran. Dia juga menolak jika seruan ini dikaitkan dengan seruan seorang Islam. Boleh jadi, Abd mau mengatakan seruan ini merupakan seruan seorang penjahat yang mau mengatasnamakan Allah dalam tindakannya.
Abd dalam akhir wawancaranya menghimbau kepada umat Islam untuk menunjukkan Islam yang sebenarnya. Katanya, kita umat Muslim tidak perlu mengatakan bahwa Islam itu agama yang benar. Kita cukup menunjukkan hal-hal mana yang bukan Islam. Islam menurutnya, bukanlah Islam yang sedang kita bicarakan saat ini yakni islam yang terkait dengan aksi para teroris.
Abd mengajak umat Islam untuk menunjukkan Islam sesuai yang tertulis dalam Al-Quran. Di situ tertulis, siapa yang membunuh seorang manusia, dia membunuh kemanusiaan itu sendiri.
Bagaimana dengan Islam di Indonesia? Saya tak pantas menilainya. Biarkan umat Islam Indonesia dan seluruh warga Indonesia sendiri yang menjawabnya.
Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, didengar, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan.
PRM, 1/8/2016 - Gordi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H