Menari-nari di atas laut. Itulah kesan yang disampaikan teman saya asal Burundi, Afrika, saat kereta kami melintas di pinggir Laut Adriatico, di daerah Marche, Italia Tengah.
Memang benar kereta kami sedang menari-nari. Dalam acara tarian pada umumnya, penonton dan penari merasa senang. Perasaan itu juga yang kami dan para penumpang lainnya miliki dalam kereta Regionale Velloceitu. Bayangkan kereta itu melintas tepat di pinggir laut Adriatico itu.
Laut Adriatico atau juga disebut Laut Mediterania adalah salah satu laut terindah di Italia. Begitu kesan orang Italia ketika ada pertanyaan tentang laut ini. Laut ini memang berada di bagian Kanan daratan Italia.
Jika kita lihat peta geografi Italia, memandang dari Utara (atas) ke Selatan (bawah), laut Mediterania berada di bagian Kanan. Laut ini berada di antara Italia dan beberapa negara yang berhadapan dengannya seperti Croazia, Bosnia, Slovenia, Montenegro, Albania, dan sebagainya.
Keindahan laut ini mengundang banyak wisatawan, dalam negeri dan luar negeri. Jangan heran jika kota-kota di sepanjang laut ini selalu ramai. Keindahannya memang sudah mendunia.
Rupanya di setiap stasiun berikutnya selalu ada penumpang dalam jumlah besar. Dari anak-anak, remaja, orang tua, berkelompok besar dan kecil, keluarga, dan sebagainya.
Kereta kami memang harus berhenti di setiap stasiun besar di setiap kota. Kereta ini bukan kereta super cepat seperti Frecciarossa yang mencapai 300 km per jam. Kereta ini hanya kereta antar-provinsi. Mungkin seperti kereta Ekonomi atau Bisnis jurusan Jakarta-Surabaya di Indonesia.
Saya sengaja mengambil kereta ini dalam perjalanan dari Parma ke Ancona. Jarak dua kota ini memang jauh, 294 km. Jauh tetapi tidak mendesak sehingga tidak ada alasan yang kuat untuk ambil kereta cepat.
Dengan kereta regional ini, kami bisa menikmati perjalanan dengan tenang dan nyaman. Tidak ada pencopet meski tetap was-was. Jadi, tidak perlu risau dan khawatir. Tempat duduknya juga luas. Duduk berhadapan, ke depan dan ke belakang. Dalam gerbong, ada pembagian kiri dan kanan untuk tempat duduk. Bagian tengah menjadi jalur pelintasan.
Ketenangan ini yang membuat saya tertidur pulas hampir 2 jam. Perjalanan ini memang hampir 4 jam, yakni 3 jam dan 49 menit. Rasa kantuk muncul karena kami berangkat dari Parma tepat setelah makan siang.