Tahun ini seperti tahun lalu, saya menikmatinya lagi. Hanya saja di tempat yang berbeda yakni di Molveno, Trentino, Italia Utara. Sudut kemiringan dan ketinggian tempatnya juga berbeda. Tahun ini, jalur pertama justru yang tingkat kemiringannya tinggi. Ada tebing terjal dan batu beruncing di bawahnya. Jika terjadi kecelakaan memang, harapan untuk selamat kecil sekali.
Selain tebing terjal ini, di jalur pertama ini juga kita bisa melihat Danau Molveno yang indah itu. Hanya saja butuh keberanian juga untuk melihatnya. Beberapa teman sengaja memilih tempat duduk membelakangi danau agar tidak melihat rasa terjalnya.
Kenyamanannya juga bervariasi. Di jalur pertama, keretanya tertutup dan berisi maksimal 6 orang. Kereta di jalur kedua hanya untuk 2 orang dan terbuka. Sensainya berbeda tentu saja antara jalur pertama dan jalur berikutnya. Dari ketinggiannya saja berbeda. Jalur pertama dari 865 meter dpl sampai 1367. Lalu masuk ke jalur berikutnya sampai ketinggian 1525 meter dpl. Tampak sekali sudut kemiringannya berbeda jauh.
Naik kereta gantung bagi saya seperti naik pesawat yang terbang rendah. Kita bisa melihat benda-benda, tetumbuhan, alam, manusia, dan hal lainnya di bawah kita dengan jelas. Kalau pesawat, pergerakannya cepat sehingga sensai menikmati alamnya kurang terasa. Kereta gantung tidak demikian. Kereta gantung justru menjadi pos yang strategis untuk menikmati semuanya. Jangan heran jika, bukan saja danau yang bisa dinikmati panoramanya tetapi juga gunung.
Sungguh sensasi yang membekas sebagai pengalaman yang tak terlupakan. Beruntunglah mereka yang bisa menikmati pengalaman ini sejak kecil seperti beberapa anak kecil yang kami jumpai dalam dua kali petualangan ini. Anak kecil memang sebnarnya dilarang tetapi kalau dengan orang tua atau orang dewasa diizinkan.
Kalau dirupiahkan, harga ini memang besar. Saya kira kalau di Indonesia harganya juga sesuai kemampuan masyarakat. Yang jelas ada potongan untuk anak-anak, remaja, dan mahasiswa. Bahkan, anak bawah 12 tahun digratiskan. Tahun lalu, kami juga dapat gratis. Satu dari sahabat saya mempunyai kenalan dengan pengelola kereta gantung itu. Kenalannya itu memberi dia 20 buah tiket untuk kami sekalian sebagai promosi awal musim panas. Tiket gratis ini seperti tiket berbayar lainnya hanya saja tidak tertera besar ongkosnya. Jadi, kalau dimasukkan mesin pengesahan tiket (validasi tiket), keluar angka 0,00 euro.
Rasa-rasanya mustahil manusia menciptakan alam yang indah itu. Setelah tiba di atas puncak yang dituju, memandang ke bawah, rasa-rasanya kok indah sekali. Rasa dingin menggigil di atas puncak hilang sekejap saat kita melihat indahnya deretan puncak gunung, bebatuan bersalju, dan pemandangan ke dataran rendah di sekitarnya.
Naik kereta gantung ini memang bukan sekadar menikmati keretanya tetapi yang paling utama adalah mnikmati alamnya. Kereta itu hanya sesaat dan sarana pembantu saja. Yang paling lama dan membekas di hati kiranya pemandangan alam yang tiada tara itu.