Eder berlari, menjauh dari gawang Prancis. Teman-temannya berlari ikut mengejarnya. Di luar lapangan pelatih dan Ronaldo serta para pemain cadangan berjingkrak-jingkrak merayakan kemenangan ini. Ya, betul-betul kemenangan yang tak terduga.
Dewi fortuna memang datang tak terduga. Ronaldo beruntung lagi. Dewi fortuna betul-betul menjawab keinginannya. Boleh jadi sang dewi, melihat tetesan air mata Ronaldo. Ronaldo ingin mengukir sejarah untuk bangsanya tahun ini. Dan, sejarah itu pun benar-benar terjadi malam ini.
Sejarah itu mengizinkan Ronaldo, Nani, Pepe dkk mengangkat piala kemenangan itu. Di hadapan para petinggi publik sepak bola Eropa, pelatih Portugal, Fernando Santos, mengambil piala. Ronaldo mengangkatnya untuk pertama kali. Lalu, Pepe dan Nani.
Nani dkk menampilkan wajah kerendahan hati yang mendalam. Nani menerima ban kapten dari Ronaldo lalu menyerahkannya pada Ronaldo saat mereka menang. Dengan sikap rendah hatinya ini, Nani menunjukkan pada publik bahwa kemenangan itu adalah keberuntungan. Maka, dia pun tidak ingin tampil sebagai kapten saat mengangkat piala itu. Dia hanya beruntung menjadi kapten dalam pertandingan yang menegangkan ini. Ronaldo tetaplah kapten mereka.
PRM, 11/7/2016
Gordi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H