Eugenio juga menyinggung akar kekerasan. Menurutnya, kekerasan ada dalam Dna setiap manusia, lelaki dan perempuan.Keduanya sama-sama punya naluri untuk bertindak dengan kekerasan. Tetapi, kekerasan yang sampai pada tindakan ketidakmanusiaan pada umumnya ada pada kaum lelaki. Tindakan ini muncul karena lelaki mempunyai tingkat keagresifan yang kuat.
Dari uraian ini jelas bahwa kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap perempuan ada di mana-mana. Boleh jadi di negara miskin, motifnya karena ekonomi. Keinginan untuk menikmati kehidupan yang layak menjadi dambaan. Namun, rupanya buruknya kehidupan menjadi pemantik untuk memicu api kekerasan. Motif ekonomi seperti ini rupanya bukan mejadi motif tunggal. Di negara yang tingkat kesejahteraannya tinggi seperti Italia rupanya juga tidak luput dari persoalan ini.
Apa pun alasannya, kita mesti melindungi kaum perempuan, saudari kita dari kecenderungan kekerasan sampai pada kasus pembunuhan seperti ini. Jika kita tidak bisa melindungi saudari kita menjelang pembunuhan itu, paling tidak kita bisa melindunginya jauh-jauh hari sebelum peristiwa naas itu terjadi. Tidak elok jika lelaki melihat persoalan ini sebagai persoalan kaum perempuan semata. Maka, dalih-dalih seperti karena kaum perempuanlah yang mengundang lelaki untuk bertindak dengan kekerasan bukan lagi menjadi alasan yang diterima akal. Kita hidup bersama maka kita juga mesti bersama secara jeli akar persoalannya.
Sekadar berbagi yang dibaca, dilihat, didengar, dan direfleksikan.
PRM, 11/6/2016
Gordi