Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita รจ bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dalam 3 Hari, 3 Perempuan Italia Dibunuh

11 Juni 2016   20:56 Diperbarui: 11 Juni 2016   21:02 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kampanye stop kekerasan, FOTO: www.pressenza.com

Eugenio juga menyinggung akar kekerasan. Menurutnya, kekerasan ada dalam Dna setiap manusia, lelaki dan perempuan.Keduanya sama-sama punya naluri untuk bertindak dengan kekerasan. Tetapi, kekerasan yang sampai pada tindakan ketidakmanusiaan pada umumnya ada pada kaum lelaki. Tindakan ini muncul karena lelaki mempunyai tingkat keagresifan yang kuat.

Dari uraian ini jelas bahwa kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap perempuan ada di mana-mana. Boleh jadi di negara miskin, motifnya karena ekonomi. Keinginan untuk menikmati kehidupan yang layak menjadi dambaan. Namun, rupanya buruknya kehidupan menjadi pemantik untuk memicu api kekerasan. Motif ekonomi seperti ini rupanya bukan mejadi motif tunggal. Di negara yang tingkat kesejahteraannya tinggi seperti Italia rupanya juga tidak luput dari persoalan ini.

Apa pun alasannya, kita mesti melindungi kaum perempuan, saudari kita dari kecenderungan kekerasan sampai pada kasus pembunuhan seperti ini. Jika kita tidak bisa melindungi saudari kita menjelang pembunuhan itu, paling tidak kita bisa melindunginya jauh-jauh hari sebelum peristiwa naas itu terjadi. Tidak elok jika lelaki melihat persoalan ini sebagai persoalan kaum perempuan semata. Maka, dalih-dalih seperti karena kaum perempuanlah yang mengundang lelaki untuk bertindak dengan kekerasan bukan lagi menjadi alasan yang diterima akal. Kita hidup bersama maka kita juga mesti bersama secara jeli akar persoalannya.

Sekadar berbagi yang dibaca, dilihat, didengar, dan direfleksikan.

PRM, 11/6/2016

Gordi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun