![dsc00139-jpg-572a761372937366048b456a.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/05/dsc00139-jpg-572a761372937366048b456a.jpg?t=o&v=555)
Untuk bagian ini, ada juga mitos lain yang diceritakan teman saya yang asli Italia. Kebetulan dia berasal dari Italia Utara. Katanya makin ke Utara, jalur pejalan kakinya banyak. Sebaliknya, makin ke Selatan, jalur pejalan kakinya sedikit. Saya memang melihatnya demikian. Kebetulan saja beberapa kota yang saya kunjungi di daerah Selatan tidak banyak memiliki jalur pejalan kaki.Â
Sementara di Utara banyak sekali. Saya coba mengonfirmasikan mitos ini kepada teman-teman dari Selatan Italia. Mereka membenarkan hal ini. Tentu dengan catatan kecil. Misalnya kota di daerah Selatan yang letaknya di pinggir laut biasanya memiliki jalur pejalan kaki. Sedangkan yang letaknya di pegunungan atau di daerah yang topografinya miring biasanya tidak ada atau hanya di bagian tertentu saja.
Jalur pejalan kaki kiranya penting sekali. Jalur itu mesti ada. Dan lebih dari keberadaannya, kenyamanannya juga mesti dipelihara. Apa gunanya jalur pejalan kaki jika di situ banyak pencopet. Dan, di Parma hal ini betul-betul diperhatikan. Kenyamanan menjadi nomor satu. Dunia pencopet memang jauh dari kamus kehidupan orang Italia. Tetapi bukan berarti hal itu tidak perlu diwaspadai. Syukurlah sampai saat ini, kenyamanan itu tetap terjaga.
Saking nyamannya, jalur pejalan kaki itu menjadi idola para lansia (lanjut usia). Mereka biasanya berjalan menyusuri jalur pejalan kaki ini. Sambil membungkuk, tergopoh-gopoh sambil menguatkan, mereka berjalan. Kadang-kadang mereka berhenti sejenak karena lelah. Sebenarnya bukan mereka yang lansia saja. Yang muda juga. Bahkan, anak kecil juga.Â
Anak kecil suka melewati jalur ini bersama orang tua mereka. Sambil berlari-lari dengan bimbingan orang tua. Ada juga kelompok lain yang menyukai jalur ini yakni kelompok pecinta binatang. Ada yang lewat di jalur pejalan kaki sambil membawa anjing kesayangannya. Ada orang Italia (karena tidak semuanya) menganggap anjing seperti kucing. Mereka betul-betul melihat anjing sebagai binatang kesayangan. Jalur pejalan kaki ini juga menjadi jalur yang sering dilalui oleh kelompok pecinta binatang ini.
Dengan keterangan ini kiranya sudah jelas bahwa jalur pejalan kaki itu penting. Jalur ini menjadi pertemuan antara warga kota. Dari anak-anak sampai warga lansia. Jalur ini tidak saja mesti ada tetapi harus menjadi nyaman bagi warga kota.
Jadi, kota-kota di Indonesia sudah saatnya mengembangkan jalur ini.
Sekadar berbagi yang dilihat, dibaca, dan direfleksikan.
PRM, 5/5/2016
Gordi