[caption caption="Ronaldo, Pembawa Kemenangan Real Madird, FOTO: svenskafans.com"][/caption]Kemenangan kali ini berpihak pada Real Madrid. Hampir saja melenceng dari perkiraan banyak orang. Para pendukung Barcelona tak bosan-bosannya menggencarkan promosi kemenangan Barcelona pada pertandingan La Liga kali ini. Tak heran jika di facebook trio-Barca (Neymar, Messi, dan Suarez) pun menjadi andalan promosi. Ketiganya diperkirakan sudah siap menjebol gawang Real Madrid. Tampaknya memang seperti itu. Dari pertandingan selama ini, Barcelona menjadi terdepan karena kerja keras trio ini. Tapi kali ini, Barcelona tidak beruntung.
Kemenangan memang kadang-kadang seperti bola itu sendiri. Tak tentu di mana berhentinya. Sulit menentukan hal yang pasti dari bola yang bentuknya bundar. Bagi bola, semua sisi bisa menjadi pasti sekaligus tak tentu. Kemenangan Real Madrid kali ini pun hampir menjadi tidak nyata bagi pendukung Barcelona. Dan yang tidak nyata itu hampir menjadi nyata di lapangan ketika wasit menganulir gol Gareth Bale pada menit ke-80.
Padahal, gol itu menjadi harapan Real Madrid untuk menang. Kedudukan 1-1 belumlah menjanjikan bagi Real Madrid. Seperti Real Madrid yang mencari poin tambahan, Barcelona pun berjuang keras. Namun, kali ini Barcelona harus mengakui bahwa gawang mereka jebol oleh sundulan Bale. Barcelona berharap masih ada peluang untuk mereka. Dan, dalam sekejab mata peluang itu datang yakni saat wasit menganulir gol itu.
Barcelona senang dan Real Madrid pun harus menerima keputusan wasit. Sang Pelatih, Zidane pun mengubah raut wajahnya dari senang ke sedih. Sempat melompat tetapi begitu kakinya turun langsung menekuk sampai di tanah pertanda sulit menerima keputusan wasit. Bagaimana pun Real Madrid harus berjuang.
Perjuangan yang sama sudah dibuktikan tuan rumah lewat gol mereka pada menit ke-56. Sundulan Piquè tidak mampu dibendung oleh kiper Real Madrid. Tetapi, sundulan ini bisa dihindari jika bek Real Madrid, Pepe, menjaga dengan pasti gerak langkah bek Barcelona ini. Sayang, Pepe seperti tak berdaya menahan gerak Piquè yang bergerak mencari bola. Beginilah jika pemain hanya mencari lawan dan tidak mencari arah bola.
Pepe beserta kawan-kawan terus berjuang untuk menang. Mimpi mereka untuk mendapat poin di babak pertama pupus. Tetapi kali ini memang terjadi untuk kedua belah pihak. Perjuangan Real Madrid berbuah ketika Benzema mampu membuat gol indah setelah menerima umpan Kroos tepat di depan gawang Barcelona. Gol indah itu seolah-olah mengejek gol Barcelona sebelumnya yang hanya berupa sundulan kepala. Keindahan ini menjadi bukti bahwa Real Madri masih bertenaga. Jika saja keindahan ini dikembangkan, mereka bisa menang. Untuk sementara memang Real Madrid boleh bergembira. Berjuang dan berjuang sehingga menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Gaya perjuangan Benzema rupanya tidak sama dengan gaya pemain lainnya. Benzema menampilkan gol indah kepada publik di Camp Nou. Los Blancos rupanya masih punya gaya yang kurang bersahabat. Terbukti ketika salah satu pasukan Los Blancos melakukan serangan kasar untuk Suarez. Suarez yang berkesan bermain kasar selama ini rupanya menjadi sasaran keganasan Sergio Ramos dari Los Blancos. Pada saat itu juga, pada menit ke 83, Ramos mendapat kartu merah.
Real Madrid bermain dengan 10 pemain. Harapan untuk menang kecil sekali. Sebaliknya untuk Barcelona, peluang ini makin nayata. Publik pun memberi harapan besar pada trio-Barca agar segera memanfaatkan peluang ini. Bermain melawan 10 pemain tentu amat mudah bagi Messi dan kawan-kawan. Messi terkenal dengan sebutan 2 atau 3 pemain. Itulah sebabnya lawan Barcelona selalu menjaga Messi dengan 2 atau 3 pemain. Kalau 1 lawan 1 hampir pasti Messi akan terus menang. Tetapi kali ini baik Messi maupun 2 dari trio-Barca lainnya tampak tak berdaya. Keberdayaan yang sebenarnya justru berpihak pada Real Madrid.
Ronaldo dan kawan-kawan menggunakan kesempatan ini dengan baik. Meski, harapan mereka kecil sekali. Bermain dengan 10 orang dan melawan klub kuat seperti Barcelona tidak mudah. Hanya kemenangan ala bola yang bundar saja yang bisa menyelamatkan mereka. Ibaratnya mereka sedang di ujun jurang. Jika tidak hati-hati, mereka akan jatuh dan habislah harapan mereka. Tetapi, jika mereka berhati-hati dan menggunakan peluang yang ada, mereka akan berhasil mencapai harapan mereka.
Dan, Ronaldolah yang mampu membuat ini. Dia menerima bola hasil operan Bale dengan tenang. Dengan dadanya dia mengerem laju bola, membawanya ke ujung kaki, lalu mengecoh dengan kakinya kemudian dengan tepat menembak di antara kedua kaki sang kiper. Bola pun masuk gawang Barcelona. Ronaldo berlari menjauh dan menunjukkan hasil perjuangannya pada penonton. Ronaldo ingin mengatakan, saya berhasil menjebol gawang Barcelona. Gol pada menit ke-85 ini tidak dianulir oleh wasit. Jika ini dianulir, betapa wasit memihak pada Barcelona. Tetapi rupanya dalam pertandingan ini tidak ada keberpihakan. Real Madrin pun berhasil mempertahankan kemenangan sementara ini sampai akhir pertandingan. Zidane bergembira dengan kemenangan ini. Dia berhasil mendidik para pemain Los Blancos untuk menang melawan Barcelona.
Harapan pendukung Barcelona pun pupus seketika. Trio-Barca tak bertanduk malam ini. Demikian juga dengan opini para pengamat yang meragukan kemampuan Zidane selama ini. Mereka tidak tahu Zidane yang sebenarnya. Mereka menyamakan Zidane dengan pelatih Madrid lainnya yang dalam beberapa tahun belakangan tidak berhasil memenangkan pertandingan melawan Barcelona. DI tangan Zidane, opini para pengamat itu hancur. Boleh jadi hanya opini belaka. Prediksi yang tingkat keakuratannya di bawah 50%. Tetapi, bisa jadi juga opini mereka akurat. Apalagi saat Real Madrid dengan 10 pemain saja. Sayang bahwa, kemenangan itu tidak bisa diprediksikan dengan tepat. Kemangan dalam sepak bola mewakili bentuk bola itu sendiri. Kemenangan itulah yang membuat penonton dan pendukung klub sepak bola terkejutan. Inilah kejutan malam ini (waktu Spanyol) dalam pertandingan Barcelona dan Real Madrid.