[caption caption="kalau ditatap lama-lama jadi indah"]
Orang Eropa memandang pohon tak berdaun seperti memandang laki-laki tak berambut. Tidak ada bedanya. Itulah sebabnya, pohon tak berdaun pun bukan saja dihargai/dihormati tetapi juga dirawat. Ini kiranya menjadi pelajaran bagi kita di Indonesia yang memiliki hutan luas dengan berbagai jenis pohon tetapi rakus membakar hutan. Di sini, pohon tak berdaun pun dipelihara karena memang pohon itu juga berhak untuk hidup. Kita seharusnya belajar dari mereka, menghargai pohon yang hidup. Jarang sekali pohon tak berdaun berkeliaran di hutan Indonesia. Kalau pun ada, pasti ada orang yang membuatnya demikian. Di sini, pohon itu tak berdaun karena alam membuatnya demikian. Maka, alam sebenarnya adalah yang berkuasa atas pohon-pohon itu. Kita sebagai sesama makhluk hidup harus menghormati alam yang mengatur semua ini.
Supaya tulisan ini tidak membosankan, saya berhenti di sini. Biarlah foto-foto yang berbicara selanjutnya. Sebab, sebagaimana pohon-pohon itu dekat dengan manusia, foto-foto ini kiranya mampu berbiacara dari dekat kepada kita. Selamat menikmati dan selamat berakhir pekan.
[caption caption="hidup di antara yang mati"]
[caption caption="daun di antara tak berdaun"]
[caption caption="pohon tak berdauan di antara rumah penduduk"]
[caption caption="satu pohon banyak cabang"]
PRM, 6/2/2016
Gordi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H