Dari tangan para penulis artikel inilah saya dapat ilmu menulis. Guru yang berharga tentu saja adalah pengalaman. Tetapi tekniknya dari mereka. Boleh dibilang, merekalah penulis favorit saya. Karena favorit, saya memburu buku mereka. Buku-bukunya Mas Trias Kuncahyono misalnya atau juga bukunya Dahlan Iskan.
Â
Di Italia, saya tentu sulit mendapatkan bacaan dari mereka. Meski sesekali saya menengok di koran on line. Tetapi tidak puas. Terbiasa membaca di kertas. Untuk tidak memusingkan pencariannya, saya mencoba mencari penulis favorit saya di Italia. Awalnya sulit. Tahun pertama adalah tahun yang memusingkan. Saya belum bisa membaca koran dalam bahasa Italia. Paling-paling hanya melihat gambar saja sambil membuka-buka. Tahun kedua mulai mengerti tetapi belum tahu membedakan artikel menarik dari para penulis. Memasuki tahun ketiga, saya sudah menemukan penulis dan kolom favorit saya. Maka, saya senang ketika saya menemukan penulis dan artikel favorit saya. Setiap hari dan minggu, saya menunggu artikel dari penulis favorit saya. Rasa-rasanya seperti menunggu The Jakarta Post dan KOMPAS hari Minggu, atau Jawa Pos dan TEMPO hari Senin. Tak lupa juga kolomnya Aswendo hari Sabtu di Koran Jakarta.
Â
Untuk para pembaca sekalian saya bagikan ini. Sebab, bagi saya penting memiliki penulis favorit agar tulisan saya juga menjadi favorit bagi pembaca lainnya. Jadi, siapakah penulis favorit Anda? Belum ketemu atau masih pikir-pikir? Jangan bingung, asal rajin membaca, Anda akan menemukan penulis favorit Anda.
Â
Salam kompasiana dan selamat menulis.
Â
PRM, 28/1/2016
Gordi
FOTO: shutterstock