Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengemis Musim Dingin di Pintu Gereja  

14 Januari 2016   06:11 Diperbarui: 14 Januari 2016   07:26 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengemis itu memberi Ilario sebuah pelajaran berharga. Dialah yang menggugah hati Ilario untuk berbagi. Ilario memang tidak memberinya uang sore ini. Tetapi karena aksinya yang pada awalnya membuat Ilario cuek itu, Ilario berubah. Ilario yang saat itu cuek kini jadi Ilario yang peduli. 

Peduli bahwa dingin itu membawa penderitaan. Duduk dalam keadaan dingin tanpa jaket tebal itu menderita. Dan dingin seperti ini mengundang Ilario untuk berbagi. Berbagi mungkin bukan dengan uang. Nyatanya memang Ilario tidak memberinya uang tadi. Ilario menyesal tetapi apa boleh buat. Penyesalan selalu datang kemudian. 

Tetapi, Ilario tetap berterima kasih pada Marcello. Marcellolah yang mengajari Ilario untuk berbagi. Kali ke depannya Ilario ingin berbagi dengan pengemis seperti Marcello. Ilario berpikir, dia harus menyelamatkan pengemis dari kedinginan. Yang dingin harus dihangatkan. 

“Lain kali kalau aku lihat pengemis, aku akan mengundanganya di rumahku. Biar dia rasakan juga betapa hangatnya rumaku dengan pemanas dalam kamar. Betapa dingin itu menderita dan aku menderita karena aku tidak mau merasakan dingin itu. Padahal pengemis itu merasakan penderitaan dari dingin itu,” niat Ilario dalam sesal. 

Maafkan Ilario ya Marcello. 

PRM, 14/1/2016

Gordi

FOTO: di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun