Mohon tunggu...
Muhamad Hadinoor Gorbachev
Muhamad Hadinoor Gorbachev Mohon Tunggu... -

Lebih baik terasingkan dan hidup melawan kemunafikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Benarkah Operasi Zebra Bikin Polisi Gendut?

2 Desember 2013   18:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:24 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_306004" align="aligncenter" width="465" caption="ilustrasi, foto: kaskus"][/caption] Sepekan Operasi Zebra yang digelar sejak tanggal 28 November 2013 hingga sampai saat ini, hampir puluhan ribu kendaraan terkena tilang. Digelarnya Operasi Zebra sebenarnya merupakan upaya agar para pengendara bermotor lebih bertanggung jawab dalam berlalu lintas. Kesadaran pengemudi kendaraan bermotor memang kerap kali melanggar aturan lalu lintas, tidak hanya bagi mereka yang memiliki kelangkapan surat-surat maupun tidak sama sekali. Maka dari itu, Polisi menggelar razia disetiap tempat demi menertibkan lalu lintas. Ada hal yang unik, dimana saya tak sengaja mendengar bisikan si pelanggar (offender) saat tindakan operasi zebra berjalan. Kebetulan posisi kendaraan saya sedang diberhentikan untuk menunjukkan kelengkapan surat kendaraan dan di depan tampak cemas si pelanggar berjuang keras ngolah Pak Polisi untuk tidak ditilang, karena tidak memiliki SIM. Terdengar halus si pelanggar berkata, "Pak damai aja deh, jangan tilang saya". Olahnya. Saat tertangkap operasi zebra. Awalnya saya percaya Pak Polisi berhasil menilang si pelanggar dengan aturan yang berlaku, tapi anehnya si pelanggar dibawa suatu tempat yang agak berbeda, mungkin olahan si pelanggar bisa meluluh lantakan keberanian Pak Polisi untuk membebaskannya. Tak lama kemudian setelah saya diperiksa kelengkapan surat kendaraan, meskipun saya agak kesal, ketika diberhentikan Pak Polisi terlihat ramah dan terlihat tegas. Namun, ketika saya semuanya lengkap dan tidak ada pelanggaran, tidak ada kata satu pun yang terlontar dari Pak Polisi bahkan memberikan surat kendaraan pun menggunakan tangan kiri. Hal demikian membuat citra Pak Polisi tersebut tidak sopan atau mungkin gagal menangkap mangsa. Mungkin salah satu di depan saya Polisi yang sukses menangkap si pelanggar yang apes, wajahnya pun terlihat beda sumringah tak berdosa. Cerita ini pun berlanjut disalah satu kerabat saya sendiri, keesokan harinya ia tertangkap basah tidak menggunakan plat nomor asli dari kepolisian lalu lintas. Ia bercerita kesialan harinya terpaksa harus mengeluarkan kocek di kantongnya sebesar Rp 100.000 untuk lolos dari OTT (Operasi Tangkap Tilang) tersebut, awalnya ketika ia menanyakan denda tilang persidangan bisa mencapai Rp 250.000. Selain itu, ada lagi kerabat saya sampai saat ini tak memiliki SIM, karena dirinya sangat terlanjur kesal udah 3 kali tidak lulus ujian SIM. Bahkan mirisnya, dalam operasi zebra ia sudah 3 kali tertangkap dan sudah mengeluarkan hampir Rp 150.000 untuk lolos persidangan. Ketika ditanya kenapa tidak mau mengurus SIM. "Capek gue buang-buang waktu ngurus bikin SIM gak lulus mulu, klo bisa nembak SIM gue bayarin dah". Ujarnya. Sebenarnya dari fakta di atas bisa kita cerna dengan baik untuk memperbaiki citra Polisi. Jelas yang pertama pelaku pengendara bermotor taat lalu lintas, surat kendaraan lengkap dan bila memang salah ya katakan salah dan jangan sekali-kali menyogok polisi dengan uang, lebik baik bayar kepada negara langsung daripada Polisi semakin gendut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun