Overall, Setelah melihat film ini, gue sepakat dengan pendapat orang-orang yang mengatakan bahwa film ini pantas disandingkan dengan Your Lie In April (Shigatsu wa Kimi No Uso). Dari segi konsep cerita memang mirip, dimulai dari visualisasi tokoh-tokohnya, bagaimana penulis menggiring perasaan dari penonton melalui monolog, dan bagaimana alurnya dibuat klise dengan twist yang tidak akan dibayangkan oleh lo semua ketika menyaksikan film ini di awal. Bagaimana arah cerita menjadi dramatis ketika sang tokoh Utama telah berani untuk keluar dari zona nyamannya, ditambah dengan ha-hal yang tidak terduga setelahnya, membuat film I Want To Eat Your Pancreas menjadi obat rindu terhadap betapa epic-nya Your Lie In April, series anime yang hingga saat ini masih menjadi anime bergenre romance, slice of life, school terbaik.
Meskipun menurut gue film ini tidak memiliki euphoria emosional sefenomenal Kimi No Na Wa, menurut gue film ini mampu membawa air mata kepada penontonnya dan cukup kuat untuk menyampaikan pesan utamanya yaitu "Mencari makna dalam kehidupan". Potensi besar dari film ini mungkin tidak keluar seutuhnya, namun still it's more than a worth to watch. Film ini benar-benar akan membuat lo semua penasaran, yang paling keren menurut gue adalah nama dari tokoh Utama kita. Sepanjang film Ia tidak memiliki nama untuk sebuah alasan, maka pastikan lo semua nonton hingga akhir untuk mengetahui sebabnya. Jangan lewati kreditnya, perhatikan setiap detail kecil yang terdapat pada film ini, dan jangan lewatkan film ini.
Gue akan mengakhiri post ini dengan quotes terbaik dari Sakura berikut ini :
"Setiap hari bernilai sama tidak peduli bagaimana kamu memutuskan untuk menggunakannya. Jadi gunakan waktu milikmu persis sesuai dengan yang kamu inginkan"
Sampai jumpa di post berikutnya ! Jangan lupa berikan komentar lo tentang film ini !
*Tulisan ini merupakan draft yang tersimpan di blog pribadi saya pada 6 Januari 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI