Mohon tunggu...
Good Lucky
Good Lucky Mohon Tunggu... Guru - Lucky Mamahit

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Monitoring Ujian Akhir, Kadis Pendidikan Boltim Sambangi SMPN Satap Molobog

8 April 2022   18:48 Diperbarui: 8 April 2022   18:50 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BOLTIM---Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Boltim Yusri Damopolii, S.Pd MM melakukan monitoring pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang sementara berlangsung di tingkat Sekolah Menengah Pertama. 

Kali ini, Damopolii menyambangi Sekolah Menengah Pertama Satap Molobog pada Jumat (4/8/2022). Pada kesempatan tersebut, Domopolii melakukan monitoring proses ujian yang sedang berlanngsung khusunya untuk siswa kelas IX. Dihadapan siswa yang sedang ujian, Damopolii menyempatkan diri untuk memberikan nasihat kepada para siswa. "Ujian ini harus diselesaikan dengan baik. Semua demi masa depan kalian yang lebih bersinar." Ungkap Damopolii

dokpri
dokpri

Selain itu, dirinya juga memberikan motivasi agar para siswa untuk tetap semangat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. "Saya akan sangat senang jika kalian akan beerhasil menyelesaikan studi sampai ke perguruan tinggi. Dan suatu kebanggan besar tentunya jika kalian berhasil sampai meraih gelar sarjana bahkan lebih," ungkapnya disambut hangat oleh para siswa.

Selain itu, dirinya juga menyempatkan diri untuk memantau sarana dan prasarana yang ada di sekolah. "Sekolah ini sudah cukup banyak kemajuan. Saya harpakan guru-guru untuk bisa memberikan yang terbaik bagi para peserta didik." Ujarnya.

dokpri
dokpri

Pada kesempatan tersebut, Arni Lasangggo yang juga sebagai Kepala Sekolah SMPN Satap Molobog menyampaikan berbagai kendala yang masih ada di SMP Satap Molobog.

dokpri
dokpri

"Pelaksanaan UAS sudah berjalan baik dan tanpa  ada kendala berarti. Tapi Kita masih kekurangan guru seperti Bahasa Inggris dan Agama Kristen. Tentu kita berharap kesempatan ini juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk disampaikan." Ungkap Lasanggo yang kemudian disrespon untuk ditindaklanjuti oleh dinas Pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun