Mohon tunggu...
Puti Dewi Sartika
Puti Dewi Sartika Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Life Long Learner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Psikoterapi Positif

8 Juni 2023   15:43 Diperbarui: 8 Juni 2023   15:46 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pengertian Psikoterapi Positif

Psikoterapi positif (disingkat dengan PPT) merupakan pendekatan teraupetik dalam psikologi positif untuk memperluas cakupan psikoterapi tradisional yang berfokus untuk membangun hal terbaik dalam hidup dan membuat kehidupan seseorang menjadi lebih memuaskan (Rashid, 2014). Psikoterapi positif adalah studi ilmiah mengenai emosi, kekuatan dan trait positif manusia (Seligman, 2002). Tujuannya adalah membantu individu untuk belajar bahwa mereka dapat berkembang sebagai hasil dari pengalaman mereka sekalipun pengalaman traumatik.

Psikoterapi positif sebagai tritmen dibangun untuk meningkatkan trait dan kekuatan positif, serta membantu individu menemukan sumber perubahan positif yang belum tergali ataupun dimanfaatkan (Compton & Hoffman, 2013), Psikoterapi positif menghambat emosi dan pengalaman negatif dengan mengidentifikasi aset psikologis individu seperti kekuatan karakter, keterlibatan, pemaknaan dan hubungan positif. Psikoterapi positif memerlukan upaya teraupetik yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengidentifikasi dan memperkuat sumber daya ini, membuka pola pikir yang pada akhirnya membantu individu membangun kehidupan yang layak. Hasil temuan PPT (pada klien klinis dan nonklinis) menunjukkan bahwa manusia tidak hanya ingin menghindari kesengsaraan tetapi juga ingin menjalani kehidupan yang dipenuhi dengan kesenangan, keterlibatan, dan makna (Rashid & Seligman, 2014). Penguatan potensi positif yang disasar dalam psikologi positif dilakukan karena pikiran manusia cenderung lebih mudah mengingat dan merespons hal negatif daripada positif (Rashid, 2014).

Peterson dan Seligman (2004) telah merumuskan klasifikasi 6 virtues dan 24 character strengths, yaitu: 

  • Wisdom and knowledge, meliputi creativity, curiosity, open-mindedness, love of learning, dan perspective 
  • Courage, meliputi authenticity, bravery, persistence, dan Zest
  • Humanity, meliputi kindness, love, dan social intelligence.
  • Justice, meliputi fairness, leadership, dan teamwork
  • Temperance, meliputi forgiveness, modesty, prudence, dan self-regulation
  • Transcendence, meliputi appreciation of beauty and excellence, gratitude, hope, humor, dan religiousness.

Asumsi Psikoterapi Positif

Premis dasar dalam psikoterapi positif terdiri atas 3 pilar utama, yaitu:

  • Setiap manusia memiliki hasrat (turun temurun) untuk bertumbuh, memenuhi kebutuhan dan berbahagia dalam hidupnya, alih-alih menghindari penderitaan, kekhawatiran, maupun kecemasan. Psikopatologi muncul ketika pertumbuhan tersebut dihalangi atau tidak terpenuhi.
  • Individu memiliki sumber daya positif (kekuatan) yang autentik (asli) senyata simtom dan gangguan yang muncul. Mereka bukanlah sebuah bentuk pertahanan diri (defense), ilusi, atau produk klinikal yang tidak perlu mendapatkan perhatian. 
  • Hubungan terapeutik yang efektif dapat dibangun dengan cara mengeksplorasi dan menganalisis karakteristik dan pengalaman positif individu (misalnya emosi positif, kekuatan, dan kebajikan), bukan hanya melalui analisis kekurangan dan kelemahannya.

Komponen Psikoterapi Positif

Dasar utama Psikoterapi Positif yang dikemukakan oleh Seligman (2002; 2011) merupakan konseptualisasi dari kebahagiaan dan well-being, yang diuraikan dengan baik menjadi komponen yang dapat diukur secara ilmiah dan dapat diatur. Komponen utama tersebut menjadi dasar teori dari Psikoterapi Positif yang terdiri dari: 

1) The pleasant life (kehidupan yang menyenangkan)

Kehidupan yang menyenangkan dapat diperoleh saat individu mampu mengalami dan merasakan emosi positif terkait kehidupannya di masa lampau, masa kini, dan masa depan. Emosi positif mengenai kejadian yang telah lalu (past) meliputi kesenangan, kepuasan, ketenangan dan kebanggaan. Emosi positif pada masa kini (present) termasuk menikmati (savoring) dan penuh kesadaran (mindfull). Hal ini juga meliputi kesenangan somatik (contohnya rasa senang yang seketika dirasakan, kenikmatan sensori, namun sifatnya hanya sementara) dan kesenangan yang bersifat lebih kompleks (contohnya kesenangan yang dirasakan ketika menjalani pendidikan atau pembelajaran). Kemudian emosi positif yang berkaitan dengan masa depan yaitu harapan dan optimisme, iman, kepercayaan, dan percaya diri. Emosi positif cenderung bersifat sementara berbeda dengan emosi negatif, meskipun begitu mereka memainkan peran kunci dalam membuat proses berpikir menjadi lebih fleksibel, kreatif dan efisien. Emosi positif membangun ketahanan dengan cara menghambat efek emosi negatif, dan dapat memprediksi umur yang panjang, kepuasan pernikahan, persahabatan, dan pendapatan (Rashid & Seligman, 2014).

2) The engaged life (kehidupan yang saling terlibat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun