Mohon tunggu...
Goodgrade Wachid
Goodgrade Wachid Mohon Tunggu... -

Lelaki yang pernah bercelana 38 up, sekarang 30 target six-pax.Ingin berbagi rujukan dan catatan perjalananku mengenali lemak dan kolesterol yang dianggap musuh manusia tanpa studi yang jelas.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Cara Anda Ramping Mudah yang Ilmiah (2)

10 Juni 2014   06:19 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:26 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penderita gemuk parah sebagian disuruh makan lemak tinggi dibandingkan diet rendah lemak.

Studi ke2 Samaha FF, et al. A low-carbohydrate as compared with a low-fat diet in severe obesity. New England Journal of Medicine, 2003.

Detail: 132 orang dengan obesitas parah (BMI rata-rata dari 43) secara acak disertakan pada diet rendah lemak atau diet rendah karbohidrat. Peserta banyak yang memiliki sindrom metabolik atau diabetes tipe II. Para pelaku diet rendah lemak kalorinya dibatasi.Pelaku diet rendah karbo tinggi lemak kalorinya tak dibatasi (ad libitum) .Lama studi adalah 6 bulan.

Berat Badan: Kelompok rendah karbohidrat (tinggi lemak) kehilangan berat badan rata-rata 5,8 kg ( 12,8 lbs) sedangkan kelompok rendah lemak hanya kehilangan 1,9 kg (4.2 lbs). Perbedaannya yang signifikan secara statistik.

Istilah diet ketat hanya bagi peserta diet rendah lemak (Atau yang tersesat ?) Peserta diet tinggi lemak dibebaskan jumlah yang dimakan. Yang dibatasi hanya karbonya.

Bagaimana pengaruh terhadap penyakit jantung?

Kesimpulan: Kelompok rendah karbohidrat tinggi lemak kehilangan berat badan secara signifikan (sekitar 3 kali lebih banyak). Bonus pola makan tinggi lemak, ada juga perbedaan yang signifikan dalam beberapa biomarker sbb:

·Trigliserida turun sebesar 38 mg / dL pada kelompok LC(Low Carb), dibandingkan dengan 7 mg / dL pada kelompok LF(Low Fat)

·Sensitivitas insulin meningkat pada Low Carb, menjadi sedikit lebih buruk pada Low Fat

·Kadar glukosa darah puasa turun sebesar 26 mg / dL pada kelompok Low Carb, hanya 5 mg / dL pada kelompok Low Fat

·Tingkat insulin menurun sebesar 27% pada kelompok Low Carb, namun sedikit meningkat pada kelompok Low Fat.

Secara keseluruhan, diet rendah karbohidrat tinggi lemak memiliki efek lebih menguntungkan yang signifikan terhadap penurunan berat badan dan biomarker-kunci pada kelompok orang yang extra gemuk ini.

(Rumus menurunkan berat badan menjadi mudah kan? Nikmati sate, kambing guling, telur setiap hari, putus hubungan dengan gula, karbonya diambil dari sayur) Sebagai tambahan, setiap membaca artikel diet, mintalah studi yang mendasarinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun