Mohon tunggu...
ALOYSIUS GONSAGA HASAN
ALOYSIUS GONSAGA HASAN Mohon Tunggu... Guru - OPTIMIS

belajar bukan untuk ditakut tetapi sebagai motivasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Contoh Budaya Manggarai Yaitu Acara Ritual Upacara Penti (Pesta Syukur)

14 Desember 2020   21:03 Diperbarui: 14 Desember 2020   21:14 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama: Emelianus Rumen

Npm: 170401040046

Tugas : Jurnalisme

CONTOH BUDAYA MANGGARAI YAITU ACARA RITUAL UPCARA PENTI (PESTA SYUKUR) ADAT MANGGARAI

 

Ada banyak cara untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan, Sang Maha Pemurah. Dalam kehidupan masyarakat agraris, tradisi syukuran seperti itu bukan hal yang aneh, apalagi setelah musim panen tiba. 

Di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, suku Manggarai pun memiliki sederet upacara ritual sebagai ucapan syukur atas kehidupan yang sudah dijalani dalam periode waktu tertentu. Seluruh rangkaian prosesi dilakukan demi menjaga ketenangan batin dan keharmonisan antarwarga Manggarai. dalam ritual Penti Manggarai. 

Upacara adat merayakan syukuran atas hasil panen yang satu ini dirayakan bersama-sama oleh seluruh warga desa. Bahkan ajang prosesi serupa juga dijadikan momentum reuni keluarga yang berasal dari suku Manggarai.

Ritus penti dimulai dengan acara berjalan kaki dari rumah adat menuju pusat kebun atau Lingko, yang ditandai dengan sebuah kayu Teno. Di sini, akan dilakukan upacara Barong Lodok, yaitu mengundang roh penjaga kebun di pusat Lingko, supaya mau hadir mengikuti perayaan Penti. Lantas kepala adat mengawali rangkaian ritual dengan melakukan Cepa atau makan sirih, pinang, dan kapur. Tahapan selanjutnya adalah melakukan Pau Tuak alias menyiram minuman tuak yang disimpan dalam bambu ke tanah. 

Urutan prosesi tiba pada acara menyembelih seekor babi untuk dipersembahkan kepada roh para leluhur. Tujuannya, supaya mereka memberkahi tanah, memberikan penghasilan, dan menjauhkan dari malapetaka. Para peserta pun mulai melantunkan lagu pujian yang diulangi sebanyak lima kali. Lagu itu disebut Sanda Lima.

Usai itu, rombongan kembali ke rumah adat sambil menyanyikan lagu yang syairnya menceritakan kegembiraan dan penghormatan terhadap padi yang telah memberikan kehidupan. Ritual Barong Lodok yang pertama ini dilakukan keluarga besar yang berasal dari rumah adat Gendang. Upacara serupa juga dilakukan keluarga besar dari rumah adat Tambor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun