Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian Pelangi (2)

23 Desember 2018   16:13 Diperbarui: 23 Desember 2018   16:15 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerjap-kerjap peluh kuli proyek dikoyak cuaca,membias pelangi,
lalu pelangimu menjelma cahaya
menyinari gubuk kecil tak berjendela,
istanamu,
diam diantara malam pekat dan kunang,
di hias gelegar riang yang remang,
dan lelaki kecil yang khusuk,
Ia hitung gemerlapan gemintang

Pelangimu,
Pelangi biru yang turun dari langit,
keluar dari bongkahan kerikil pergulatan
Ia mengarungi ribuan senja,
selincah sayap-sayap camar mengangkasa

Bila cuaca nyalang mengikis suaramu
Kerjap-kerjap peluhmu berguguran,
di reguk tuan tuan dan bapak bapak kita,
lantaran ia mengaga dan dahaga,
ataukah ia lupa kumandang nyanyian pelangi
masih menggema,
diatas langit bangsa kita.

Surabaya, 10 Des 2018
Rasull abidin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun