Di kaki mercusuar kusandarkan bimbang
Mendesahlah angin kemarau,
seresah nelayan dan bangau di ambang pantai.
senjaku,
menyisakan garis jingga dilegam wajah anak anak
yang kelak diwariskan resahmu,
angin angin gundah dan kepakan camar yang lesu,
sesekali menatap bimbangku,
tapi ia kemudian berlalu,
kaki mercusuar yang rapuh menggeser jaman,
tapi terus rapuh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!