Kepada saudara saudaraku,
sesama orang kecil,
di dusun dusun dan dipedalaman
di gubuk gubuk dan tenda tenda darurat,
Kepada karibku, di gang gang sempit
disepanjang aliran kali yang keruh,
dalam kampung kampung di perkotaan
yang diam dalam kegelisahan panjang
atau kepada engkau sahabat sahabatku
dalam perkantoran dan gedung gedung megah
aku bertamu dalam lubuk hatimu,
saudara saudaraku
mengajakmu sejenak menata hati..
dan menjernihkan fikiran
kepada engkau, saudara saudaraku
yang kalah dalam berbagai pergulatan dan
di kerangkeng oleh kekecewaan
aku mengajakmu sejenak,
duduk bersandar dan menjernihkan fikiran
atau membaringkan badan
menata hati dari kesalahan kesalahan
dan meneguhkan kembali kebenaran
dan kelak akan kita perjuangkan kembali.
Saudara saudaraku,
lihatlah langit yang cemerlang
angin menghembuskan kesegaran,
tunas tunas muda memancarkan aroma bunga
semerbak harumnya,
ilalang menghamparkan kedamaian
semesta berdoa,
dan lihatlah gemerlap cahaya gemintang
saling memancar aneka warna kebenaran
saudara saudaraku,
sahabat sahabatku,
Karibku,
Kita istirah sejenak, mengoreksi diri kita sendiri
dalam keluasan fikiran dan keikhlasan.
***
Gorontalo, 11 Okt 2018
Rasull abidin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H