Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memanjat Langit

21 Agustus 2018   23:44 Diperbarui: 22 Agustus 2018   00:17 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Art paint by. ankawa.com

Sebelumnya,

Kau ajari aku bagaimana menanam yang baik ,

"jangan sampai pohon-pohon itu menjelma hantu" ujarmu.

kau rajut doa,

dalam rekah-rekah tanah,

Selanjutnya aku menatap ladang merah,

Perdu-perdu mendekap angin.

Dari seberang,

Pohon-pohon yang kau tanam mengakar,

dalam ceruk telaga,

surut mataair, bulir-bulir berebut peluh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun